Mohon tunggu...
Nonk Mardjono
Nonk Mardjono Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Tertarik masalah pendidikan, kesehatan, keluarga, wisata, kuliner, kebudayaan dan lain-lain. Mencoba menulis cerita fiksi, mudah-mudahan segera terwujud. Aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Anak Rantau

16 November 2024   14:39 Diperbarui: 17 November 2024   10:35 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemaren malam, aku dan suamiku video call dengan anak-anak di Yogya. Ini adalah kegiatan rutin kami minimal dua hari sekali. Seneng banget bisa ngobrol dan melihat ekspresi anak-anak ketika bercerita. Kalau cuma telpon saja, rasanya nggak puas. Harus ada penampakan wajahnya, biar rindu ini tertuntaskan.

Sejak lulus Sekolah Lanjutan atau SMP, anak-anakku merantau ke Yogya. Mereka bilang, "Ingin keluar dari comfort zone". Bisaaa ajaa dech...

Jadi teringat wise word mengenai anak rantau "Anak Rantau adalah orang-orang hebat, yang mendapat kepercayaan dari orang tua untuk melangkah dari comfort zone". Betul... Betul... Betul...

Anak gadis sudah merantau di Yogya sejak tahun 2016, sekarang berusia 23 tahun - sudah lulus S1 UGM. Anak lanang merantau sejak tahun 2022, sekarang berusia 17 tahun - masih kelas 12 SMK, insyaa Allah tahun depan bisa kuliah di UGM. Aamiin...

Aku dan suamiku menyetujui anak-anak pergi merantau, karena menurut kami bekal nilai-nilai Islami dan value yang kami tanamkan sudah cukup memadai untuk merantau. Yogya juga nggak terlalu jauh dari Jakarta - kami masih bisa nengokin ke sana. Sebenarnya kami asli Yogya, tapi sudah lama tinggal di Jakarta.

Bapak ibuku dan bapak ibu mertua sudah lama meninggal, jadi anak-anak kami nggak tinggal bersama eyang ataupun saudara lainnya. Mereka berdua saja di rumah, nggak ada asisten yang menemani. Harus belajar mandiri, me-manage semuanya sendiri sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Kalau misalnya terlambat bangun karena nggak ada yang bangunin, ya risiko ditanggung sendiri. Kalau misalnya terlambat masukin seragam ke laundry dan ternyata hari itu seragamnya belum ada di rumah, ya risiko juga ditanggung sendiri. Mantaaaab thoo... Hehehee...

Setelah ngobrol ngalor-ngidul ke sana-ke mari, anak lanang bercerita tentang kegiatan renangnya. Punya target untuk menambah tinggi badan, minimal melebihi tinggi ayah yang 171 cm. Sekarang tingginya baru mencapai 168 cm, "Bismillah target akan tercapai yaaa dek..."

Kakak juga cerita mengenai kegiatannya, "Mah, aku nggak jadi jalan ke Sintang minggu depan, reskedul di bulan Desember". Kota Sintang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, anak gadisku adalah researcher yang dinasnya menjelajah ke mana-mana. Dia senang banget bisa bekerja sambil jalan-jalan ke seluruh penjuru Indonesia.

Pernah suatu kali anak gadisku dinas ke kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir - Provinsi Riau. Nggak nyangka bisa sampai ke kota Tembilahan yang jauhnya minta ampun dari Yogya.

Harus naik pesawat dari Yogya - Jakarta +/- 1 jam 16 menit, lanjut Jakarta - Pekanbaru naik pesawat +/- 1 jam 43 menit, lanjut lagi perjalanan darat Pekanbaru - Rengat sejauh 227 km dengan waktu tempuh +/- 4 jam. Setelah melewati kota Rengat, masih harus melalui perjalanan darat sejauh +/- 80 km. Alhamdulillah perjalanan darat Pekanbaru - Tembilahan ditempuh dengan lancar, nggak ada jalan rusak sehingga bisa ditembus dalam waktu +/- 6 jam. 

Luarrr biasa pengalamannya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun