Dulu tahun 1940-an mbah kakungku - bapak dari bapakku, pernah bertugas sebagai Polisi di kota Rengat. Bapakku lahir di Aer Molek tahun 1944, salah satu kota kecil di Kabupaten Indragiri Hulu. Pada tahun 1986 s.d tahun 1990-an, kebetulan bapakku juga pernah bertugas di Rengat dan Tembilahan. Aku juga pernah tingal di Rengat 2 tahun, tapi ketika kelas 2 SMP beranikan diri merantau ke Yogya di tahun 1988.
Masyaa Allah... Tabarakallah... Kok bisa-bisanya anak gadisku napak tilas perjalanan mbah buyut, eyang kakung dan mamahnya.
Merantau itu seru! Banyak pengalaman hidup yang bisa kita peroleh.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merantau memiliki arti berlayar ataupun mencari penghidupan di tanah rantau atau pergi ke negeri lain untuk mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya. Â
Bismillah... Aku dan suamiku melepas anak-anak untuk merantau, teriring doa memohon kemuliaan Allah SWT serta perlindungan agar selalu meridhai setiap langkah anak-anak kami.
Yaa Allah, kami titipkan kepada-Mu anak-anak kami disaat kami tidak membersamai mereka. Jagalah mereka dengan mata-Mu yang tak pernah tidur, lindungilah mereka dengan perlindungan-Mu yang kokoh. Dan jagalah mereka dengan kemuliaan-Mu yang abadi, lindungi mereka di waktu malam dan siang.Â
Yaa Allah yang Maha Pemurah. Berilah mereka petunjuk dan bimbing mereka, cukupkan mereka dan bahagiakan mereka. Beri mereka kesehatan, maafkan kesalahan mereka dan karuniakan kepada mereka akhlak yang bagus.Â
Ya Allah, Engkaulah sumber kedamaian. Maha Tinggi Engkau yang memiliki keagungan dan kemuliaan, kabulkanlah permohonan kami. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin...
Jakarta, 16 November 2024
-nonk-
#KMJCA