Biip... Biip... Terdengar notifikasi dari HP, ternyata pesan yang dikirim dari teman SMA-ku.Â
"Jeng, aku sedang sarapan soto bathok deket rumah mertuamu, lho. Dirimu di mana?"
Aku langsung bertukar sapa dan bercerita kalau aku masih di Jakarta. Sudah setahun lebih nggak bisa mudik ke Yogya karena banyak kehebohan yang terjadi di Jakarta.
Setelah selesai bertukar pesan, anganku langsung melayang ke kampung mertua di desa Berbah -- Yogyakarta.Â
Ibu mertuaku asli Berbah, namun lebih dari 50 tahun tinggal di Jakarta karena mengikuti bapak mertuaku merantau. Suamiku dan kakak-kakaknya lahir dan besar di Jakarta, tapi sering mudik ke Yogya minimal setahun sekali ketika lebaran. Suamiku baru tinggal di Yogya waktu kuliah dan balik lagi ke Jakarta setelah lulus kuliah.
Ketika mertuaku mulai menua, beliau berdua berpesan ingin dimakamkan di makam keluarga Berbah. Alhamdulillah pesan beliau berdua bisa kami wujudkan, bapak mertua meninggal tahun 1997 dan ibu mertua meninggal tahun 2008. Kalau kami mudik ke Yogya, nggak bisa berjumpa dengan bapak-ibu lagi. Tapi cuma bisa kirim doa dan nyekar ke makam almarhum bapak ibu mertua di desa Berbah.
Setelah nyekar, kami biasanya duduk-duduk di pinggir sungai dan minum kopi di Ekowisata Lava Bantal. Menghirup udara segar di sekitar hutan jati sambil mendengarkan gemericik air sungai Opak. Menikmati keindahan gumpalan-gumpalan batu yang dulu berasal dari lava cair yang terkena air, kemudian membeku dan mengeras sehingga terlihat menyerupai bantal di sepanjang sungai.Â
Indah sekali...
Dikutip dari berbagai sumber, Lava Bantal Berbah adalah sebuah obyek wisata alam sekaligus obyek kajian geologi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekilas penampakan Lava Bantal ini hampir serupa dengan tebing batu yang ada di sisi sungai. Padahal lokasi ini menyimpan artefak sejarah bumi berupa batuan lava basalt berstruktur bantal, yang terbentuk sekitar 56 juta tahun lalu. Struktur lava bantal dipercaya sebagai bukti yang menunjukan proses awal gunung api purba di pulau Jawa.
Aduh... Kok jadi kangen pengen ke Lava Bantal yaa?
Apa khabarnya?Â