Coba ingat-ingat yuk, gaji pertama kita dulu dihabiskan untuk apa saja? Diberikan sebagian ke orangtua, biaya hidup, dan sisanya untuk bersenang-senang. Rasanya senang sekali ya, pertama kali punya gaji sendiri dan bebas mau dibelanjakan apa saja. Tidak perlu merengek minta ke orangtua, tidak perlu izin ke mereka.
Itu jelas tidak salah, euphoria gaji pertama selalu dialami oleh semua orang, termasuk saya. Tapi pertanyaannya, sampai kapan kita terjebak pada euphoria tersebut? Hidup terus berjalan dan kebutuhan hidup akan meningkat. Kalau sebelumnya kita hanya menghidupi diri sendiri, beberapa tahun kemudian kita akan berkeluarga dan punya tanggung jawab besar untuk menghidupi keluarga kita.
Kesalahan para fresh graduate (termasuk saya dulu) adalah tidak pernah menginvestasikan sebagian pendapatannya untuk kesehatan. Kita mungkin merasa bahwa diri ini sehat dan tidak mudah sakit, aktif dan kuat. Sehingga investasi kesehatan, selalu dilewatkan.
“Besok aja deh, kalau sudah mapan finansial,” “Besok aja deh, sekalian kalau sudah berkeluarga,” “Sebentar, kita kan harus jeli memilih produk asuransi.”
Iya sih.. emang bener. Tapi kalau kelamaan mikir, nanti beneran deh, tidak ada sepeser pun uang kita terinvestasikan di kesehatan.
Dari 200 juta penduduk Indonesia, hanya 17,84 persen yang sadar asuransi. Itu adalah angka yang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Padahal sebenarnya ya, asuransi merupakan salah satu cara yang bisa menolong kita saat mengalami kesulitan keuangan.
Jangan selalu berbangga hati bahwa kita mampu membiayai semua kebutuhan kita. Siapa yang bisa menebak jalan Tuhan, sekarang hidup kita di atas, suatu saat nanti bisa jadi ada di bawah. Dan supaya kita bisa tetap bertahan hidup tanpa dipusingkan masalah finansial, investasi asuransi-lah yang bisa membantu kita.
Mengatur keuangan selalu menjadi masalah tersendiri bagi banyak orang, apalagi fresh graduate. Jika keuangan tidak diatur, kita bisa menyia-nyiakan masa muda ini dengan menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak perlu. Sehingga, penting sekali mulai dari sekarang kita mengatur keuangan.
Berikut cara mengatur keuangan dengan metode 5 simple envelope system, ala Bo Sanchez, entrepreneurPhilipina.
1. Tithe Fund
Semua kekayaan yang kita miliki ini adalah pemberian Tuhan, jadi jangan lupa untuk bersyukur dan memberi “jatah-Nya”. Dengan memberikan uang persembahan, perpuluhan, atau zakat. Jumlahnya bisa 10% dari pendapatan kita, atau hitunglah sendiri berapa uang zakat ini layaknya diberikan.