Mohon tunggu...
nonik pratiwi
nonik pratiwi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Semua Orang Pasti Punya Salah, Hanya Orang Bijaklah Yang Mau Mengakui kesalahannya dan Memperbaikinya

Selanjutnya

Tutup

Politik

95 Orang Kuasa Hukum Prabowo-Hatta Ga Bisa Ngitung

27 Juli 2014   23:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:01 2026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1406450692873883429

Masalah sengketa pilpres kemaren, Prabowo-Hatta melaporkan KPU dan Jokowi-JK, ke MK dengan membawa Tim kuasa hukum sebanyak  95 orang, yang semuanya ternyata ga bisa ngitung. Buat apa bayar mereka dibayar mahal, kalau ngitung penjumlahan aja ga bisa.

Liat nih

Anak SD juga bisa ngitung penjumlahan sedehana seperti itu. Ga usah pake alesan salah kalkulatornya, tapi pake logika sedikit aja, atau kalo mau teliti sedikit juga keliatan bahwa 4 + 5 =9 bukan 0. Itu jelas bukan kesalahan kalkulator, juga jangan bilang kesalahan itu manusiawi. Tapi memang semuanya kuasa hukumnya yang ga teliti, konyol dan juga bego. Kerja koq ga mikir sama sekali.

Banyaknya isu dan kekonyolan yang udah dibuat dari kemaren, jelas kubu Prahara ini cuma cari gara gara atau mengulur waktu doang. Contoh yang paling konyol, ngaku punya 10 truk alat bukti, ternyata cuma 4 bundel. Koalisi dari partai berbasis agama, tapi ke MK bawa dukun, emangnya di MK ada yang mau beranak, mesti bawa dukun beranak segala?

Dengan bawa 95 orang kuasa hukum yang kaya begitu, apa yang mau diharap lagi sama Prahara? Mendingan udah, ucapain selamat aja ke Jokowi-JK, kan jadi keliatan lebih terhormat daripada makin lama,  jadi makin jadi bahan lelucon di medsos.

Kalo politikus jadi bahan lelucon atau di bully di medsos, itu udah biasa,  karena mereka udah pada tebel muka semuanya, jadi udah pada ga ada yang punya malu lagi. Nah, yang kasihan kan pendukungnya, yang udah pada ga berani nongol, pada ngilang satu persatu. Misalkan ada yang nulis, juga ga berani ga berani jawab komen tuh, lapak ditinggalin aja. Ibarat orang (maaf) buang kotoran, langsung kabur, ga cebok lagi.

Buat kubu Prahara, ini sekedar saran aja nih, kalo diterima bagus, ga diterima juga ga masalah.
Pertama, mendingan nyerah aja, ucapin selamat ke Jokowi-JK daripada begitu terus.  Kalo di bully mulu, lama lama jadi malu juga.
Kedua, mending bayar aja tuh utang kampanye yang masih numpuk, daripada duit diabisin buat bayar pengacara tolol begitu. Utang kampanye masih numpuk dimana mana tuh.
Ketiga, ga usah bikin video yang menghasut hasut kaya gitu lagi ya nak, orang bukannya jadi simpati tapi jadi eneg liatnya, karena ini bukan jaman perang.

(gambar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun