Mohon tunggu...
Kinanti
Kinanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Only Him knows the reason I met you. I want nothing eccept for crying although I really hate it the most

Every one is unique. No one can compare each other. We just should respect others whatever of ours.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan Lebih Mencintaimu dan Paling Mencintaimu

8 Oktober 2020   16:19 Diperbarui: 11 Oktober 2020   04:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku kehabisan cara  agar kau membenciku, agar mrnjadi ringan langkah kepergianku. . Labirin menujunya tak ketemukan. Semua buntu. Aku kalah. Selalu kalah. 

Memang, aku tak pernah merasa kita bisa seirama. Langkahmu yang tegap, cepat berderap, bagaimana mungkin aku akan sanggup menjajari dengan langkah-langkah kecilku  yang tertatih.

Kau tahu, karena kau memahami rintihan sakitku.  Tagihlah janjiku di keabadian nanti. Akan kumohonkan pada Sang Maha Pemilikku untuk  menunaikannya. Dia mencintaimu dan Yang Paling mencintaimu. . 

Cukuplah aku menjadi bianglala di lengkung cahayamu. Dekat yang tak terjangkau. Indah yang tak mungkin, kemudian hilang , sirna tanpa jejak terkenang...

Terimakasih untuk keindahan singkatku oleh biasmu.###

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun