Mohon tunggu...
afuah
afuah Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

simple

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gempita Takbir Keliling di Desa Siwalanpanji Buduran Sidoarjo

18 Agustus 2012   15:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:33 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu malam menjelang isya, 18 Agustus 2012, masjid besar di Desa Siwalanpanji Buduran Sidoarjo mengumumkan 1 Syawal 1433 H jatuh pada hari Minggu, 19 Agustus 2012. Sudah menjadi agenda rutin di Desa ini, selalu mengadakan kegiatanTakbir Keliling dua kali setahun, yaitu pada malam Idul Fitri dan Idul Adha.Pesertanya adalah jamaah dari seluruh mushala yang ada di tiap-tiap RT.

Sudah sekitar lima tahun ini, Takbir keliling desa selalu dilombakan. Tiap-tiap kontingen dari masing-masing mushala diharapkan menampilkan suguhan unik saat melakukan takbir keliling, entah itu dari segi kostum, gerakan, alunan musik, formasi, alat transportasi hias, serta barisan obor. Peserta dengan nilai tertinggiakan diberi reward, atau takmir masjid mengistilahkannya sebagai ‘tali asih’, berupa uang untuk menunjang kegiatan mushalanya.

Selepas isya, para kontingen telah berkumpul di depan masjid. Warga desa ramai menunggu di sepanjang tepi jalan yang akan dilalui takbir keliling. Semua antusias ingin menyaksikan rombongan takbir keliling lewat. Susananya meriah layaknya karnaval tujuh-belasan.

Setelah kepala desa memberikan kata sambutan, rombongan masing-masing kontingen pun diberangkatkan dengan jeda lima menit untuk tiap keberangkatan kontingen.

Kontingen awal adalah rombongan jamaah mushala RT. 06. Kontingen ini serempak memakai busana merah putih, membawa obor, dan menampilkan replika masjid dari kardus yang terhias indah. Pada barisan paling belakang dialunkan musik marching band kecil oleh karang tarunanya, mengiringi lantunan suara takbir dari mulut para jamaah.

Atraksi obor kontingen jamaah mushalla RT. 06

Kontingen dari mushala lainnya juga menampilkan suguhan unik yang berbeda. Ada yang memakai kostum tradisional jawa, kostum Walisongo, juga kostum santri pesantren. Berbagai bunyi dari kentongan dan kendang dimainkan berirama. Memberi nuansa asyik bagi pendengarnya. Ada juga yang menampilkan becak hias, dan boneka ondel-ondel raksasa.

1345303152654902755
1345303152654902755

13453032081267197533
13453032081267197533

Penonton kian berjubel. Tak hanya dari warga desa Siwalanpanji saja ternyata, warga tetangga desa pun berduyun-duyun ingin menyaksikan.

1345303270432253470
1345303270432253470
Penonton yang berjubel

Semua kontingen akhirnya tuntas diberangkatkan. Rute terakhir adalah kembali lagi ke depan masjid besar desa. Nilai telah diberikan oleh masing-masing juri.

Keluar sebagai pemenang utama adalah kontingen jamaah mushalla RT. 06. Semua penonton telah menduganya, karena atraksi yang disuguhkan selama perjalanan tadi paling meriah, indah, dan kompak.

Seluruh warga dan aparat desa merasa puas. Takbir keliling sukses dijalankan. Gempitanya menyerukan kebesaran Ilahi, menyambut hari kemenangan.

Selamat Idul Fitri 1433 H, Kawan.

Mohon maaf lahir dan batin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun