Tak lama setelahruangan ber-AC gelap temaram dimatikan, tangan-tangan mulai berlomba meraih menyentuh gelembung air dankupu-kupu yang beterbangan melintas dekat wajah dan atas kepala saat konser ”Bob Fish Band” digelar.
Suasana riuh membuat penonton tanpa sadarikut bergoyang mengikuti irama musik. Tidak terkecuali Diffy. Keasyikan menyaksikan konser hingga tak menyadari niat jahat si Buntalyang mengincar bungkusan dalam sebuah kerang untukhadiah ulangtahun neneknya.
Konser buyar ketika Diffy tahu. hadiahnya telah hilang digondol si Buntal. Suasana pun berubah menjadi aksi pengejaran menegangkan antara keduanya. Juga Bob Fish Band dan teman-teman yang membantu Diffy merebut kembali hadiah dari genggaman Buntal.
Perjuangan Diffy semakin seru, tidak hanya menghadapi si Buntal yang mengeluarkan kotoran untuk menyerang Diffy hingga muncul teriakan serentak. ”Huuuuu..bauuu,” sambil menutup hidung saat kotoran Buntal menyeruak di depan mata. Tapi juga perjumpaan Diffy dengan ular naga laut yang mengeluarkan suara gegap dan menyorongkan mulut bergigi tajam persis menghampiri wajah hingga benar-benar bikin “jantungan”. Kedua tangan spontan menutup muka ketika moncong mulut ular naga laut bergerak cepat mendekati mata.”Wow..hiiiiiiiiii...,” teriakan histeris dan tegang terdengar.
15 menit pun berlalu. “Seru banget, meski hanya sebentar,” ucap seorang penonton saat keluar dari 4D Theatre yang mirip balon raksasa berbentuk persegi.
Petualangan seekor ikan badut bernama Diffy ini adalah film pendek berbahasa Indonesia berjudul ”Aqua 4Dventure” yang memadukan games Feeding Freenzy dan film Finding Nemo. Pertunjukan jadi terasa singkat karena sensasi yang dihadirkan dalam bioskop ini.
Sensasi? karena suasana dan pengalaman yang dihasilkan tidak boleh dipandang sebelah mata. Banyak kejutan yang ditemui kala film berlangsung. Suara stereo, getaran dinsing bioskop, bubble soap dan hembusan angin yang mampir di wajah serta efek cahaya, menjadikan suasana di gedung bioskop berukuran 5x7 meter ini demikiannyata membawa penonton merasa ikut berpetualang ke bawah laut.
Kacamata khusus yang menempel di antara hidung memang membuat penonton spontan mengeluarkan ekspresi seperti menggerakkan tangan ke udara, mencoba menangkap objek lain yang bergerak ke arahnya. Tidak saja gambar yang menarik tapi seakan-akan gambar muncul dan ingin menyentuh diri kita.
Suasana seperti ini bisa ditemukan jika berkunjung ke salah satu wahana theatre 4Dimensi di Atlantic Dreamland Salatiga. "Penonton tidak hanya mendapat efek gambar tapi juga efek nyata dari empat dimensinya," jelas Anik Untari, operator wahana teater 4D Atlantic Dreamland.
Hanya dengan membayar Rp 15 ribu, satu dari dua theatre 4Dimensi yang ada di Jawatengah ini mampu menyuguhkan sensasi mini nyaris seperti yang dirasakan di Universal Studio, Singapura. Dengan 15 kali putar perharinya, empat film karya anak negeri bisa menjadi pilihan seperti Space 4Dssey, Dinosaurus, Aqua 4Dventure, Rilly’s Sky Adventure dan Saga 4D.
Meski tanpa dilengkapi simulator movie, film 4D tetap menawarkan sensasi luar biasa. Karena itu , ingatlah pesan sebelum film ini diputar. ”Jangan takut berekspresi. Semua yang ada didalam bioskop ini boleh berteriak, menyentuh, bergerak sesuka hati bahkan tertawa kegirangan.” Tapi jangan lupa, gunakan kacamata polarizednya! (non)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H