Mohon tunggu...
Noncik Langgur
Noncik Langgur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan Menulis. Menulis dan membaca

Apa Yang Engkau Tidak Tahu Tahulah Engkau Bahwa Engkau Tidak Tahu. Wae Keram.Id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Bertemu di Waktu Tak Nyata

16 April 2024   18:55 Diperbarui: 16 April 2024   18:58 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: wikiHow. Com

Ketika sunyi menyapaku di malam itu
Imaji membawaku ke pulau seberang
Sampai aku menepi di pelabuhan yang paling sunyi
Disitu aku melihat Engkau masih menepi, menyendiri

Raut wajahmu sedih, leti, menanti yang tak kunjung pulang
Rasa penantian mu begitu membius, menusuk jiwamu
Rasa sunyi setia menemani di pelabuhan hatimu
Rasa begitu hebat untuk kekasih, selalu menanti 

Pada penantian yang entah bagaimana akhirnya
Harapan selalu menjelma angan dan doa
Padaku, engkau menitipkan sebuah kata datang
Sebab pelukanmu yang akan menyambut ku  pulang, 

Engkau tersenyum melihatku, ditemani air mata berlinang di pipimu
Menangis mewakili rasa penantianmu terlalu lama
Engkau memegang tanganku, lalu meluk dengan erat
Sedang aku terpaku bisu, melihatmu penuh cinta juga kasih

Setidaknya Imajiku telah menemukan kita di waktu tak nyata
Sekiranya aku rasa pelukmu adalah yang paling menenangkan
Kemudian aku mendadak egois, tidak ingin orang lain merasakannya juga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun