Mohon tunggu...
Nonblok
Nonblok Mohon Tunggu... -

" harga barang tinggi, tidak ada pilihan lain selain menulis"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Andaikan Logo PDIP Dirubah Lebih "Good Looking"

24 September 2013   18:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:27 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini harus diakui adalah eranya media ( apapun bentuknya) . Bisa dikata bahwa masyarakat pemilih sebagai konstituen partai mayoritas besar adalah gandrung media. Bahasa gambar menduduki peringkat no 1 untuk mengekspresikan segala hal. Pengamatan ini berdasarkan sosial media (Instagram dan Facebook) . di ke dua media tersebut bahasa orasi, bahasa tulis, tidak lagi didengar dan di resapi sebagian besar masyarakat. Gambarlah yang dijadikan interaksi antara pengguna sosmed. Jika gambar yang kita posting tidak menarik maka jangan harap ada hujan like dari teman kita

Apa hubungannya dengan Partai naungan Megawati ini? Menurut penulis, Logo PDIP terkesan usang dan tidak eye catching di banding logo-logo dari partai pesaingnya. Karakter logo partai-partai besar yang meraup banyak pemilih cenderung elegan dan berwibawa (tidak memandang elektabiliti para tokok). Dengan menggunakan icon banteng kekar yang berkolaborasi warna mati (hitam dan merah) adalah sebuah kengerian dijaman seperti sekarang ini di mana kecintaan terhadap bahasa gambar itu lebih pada ilustrasi yang atraktif dan muda.

Bila logo yang ngetren dengan moncong putih itu dirubah menjadi lebih remaja dan girly tanpa mempertahankan 'gengsi', penulis yakin akan timbul kecintaan yang lebih dari para pemilih terutama barisan muda. Harus ada restorasi pada logo/gambar yang mewakili bahasa politik PDIP.  Sehingga kengerian akan tanduk yang seolah-olah mau menyeruduk itu tidak menghantui psikologi para pemilihnya.

Dengan logo yang 'seram' itu, pribadi penulis masih enggan dan perfikir ulang untuk mencoblos partai ini meski mengusung ribuan tokoh yang layak jual. Bagaimana menurut anda??? Hehehe  :)

*awas!!....tulisan ini hanya berasumsi pada semiotika gambar bukan yang lain lho ya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun