Mohon tunggu...
Novi Kurniasih
Novi Kurniasih Mohon Tunggu... Penulis - Penulis artikel Penulis buku ebook kumpulan puisi berjudul Senja di Purbalingga

menebarkan kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Inilah Contoh 2 Puisi Nasihat beserta Maknanya

30 Agustus 2022   15:22 Diperbarui: 30 Agustus 2022   15:27 7220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jorge Fernandez Salas/Unsplash

Memupuk doa untuk selalu tegar

Walau warna duniamu terus memudar

 

Puisi nasihat ini terinspirasi dari orang-orang yang sering tenggelam terlalu dalam ke dalam kesedihannya. Hingga ia kehilangan keceriaan, kebahagiaan dan ketenangan hidupnya. Hidupnya seolah selalu malam yang kelam, meskipun di sekitarnya adalah fajar yang terang dan membahagiakan.

Orang-orang yang ditimpa kesedihan karena kehilangan orang-orang yang mereka kasihi, karena trauma masa lalu atau penderitaan yang begitu mengguncangkan jiwa. Tertimpa kemalangan sehingga mereka tak punya semangat hidup dan selalu murung. Mereka ibarat warna-warni dunia yang lama kelamaan pudar warnanya.

Dunia, ya ini adalah dunia, yang telah ditetapkan atas kesedihan dan kebahagiaan di dalamnya. Sangat mustahil untuk kita selalu menghilangkan penderitaan dalam dunia ini. Dan sangat mustahil pula bagi kita untuk selalu mendatangkan kebahagiaan dalam dunia ini. Dan bahagia akan selalu beriringan dengan penderitaan di manapun kita hidup. Selama bumi masih berputar menghilangkan duka lara selamanya adalah hal yang sia-sia.

Begitupun kepedihan tak akan selamanya menjadi milik kita. Adakalanya kesedihan itu enggan berlama-lama menghantui hidup kita. Ada kalanya kesedihan lenyap oleh waktu. Dan itu adalah janji Rabb kita. Dimana akan datang kemudahan dan kebahagiaan setelah kepedihan yang berliku.

Kita dituntut untuk bertahan menanti kepedihan berlalu. Dituntut untuk sabar menanti kebahagiaan datang. Dan doa adalah senjata kita agar tetap tegar dan kuat menghadapi duri-duri kehidupan. Sehingga walaupun dunia di sekitar kita warna indahnya terus memudar, penuh dengan tragedi dan bencana. Kita akan tetap berdiri tegak dan bertahan.

Jadikanlah Allah sebagai sandaran hati utama kita dalam mengarungi samudera kehidupan yang begitu panjang dan melelahkan. Maka warna hidup kita akan terus menyala dan penuh syukur bahagia. Dan kita, hanyalah sementara di dunia. Merutuki kepedihan sepanjang waktu adalah hal yang sia-sia. Namun bangkit dan menjadi manusia yang lebih baik dari dahulu adalah hal termanis yang perlu kita lakukan dan perjuangkan.

Nah bestie itulah tadi dua contoh puisi nasihat yang bisa membuatmu lebih tegar dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Nantikan puisi-puisi yang lainnya ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun