Susah nian menjadi telanjang takut bersekutu malu menggumpal menentang memaksa ikat celana baju kian mengencang padahal tubuh diam-diam memberontak tegang: Aku bukan budak bincang kencangmu!!!
Aku begitu gagah dilihatnya berbalut bertumpuk kata kalimat mereka Ya…, telanjangku didandani pikir ingin mereka tapi entah dimana hatiku, aku tak menggenggamnya sepi, kosong, hampa
Sudah saatnya menuruti hasut yang merasuk di benakku Kau harus telanjang, segera telanjanglah kau Di depan cermin, hasut itu menegakkan berdiriku membakar jari-jemari yang terlanjur menua dalam kaku lalu menari-nari merobek selubung aku yang palsu
Meluntur habislah bedak–bedak peletak ilusi terbukalah sudah kancing-kancing pengancing bening tersobek tuntaslah baju-baju penaruh keruh melorot lunaslah celana-celana pengatup rapuh dan kupeluk telanjangku dalam sadar yang damai mengasihi luka cela yang terukir pasti
Tak sudi kulari dari ramah rumahku lagi tiap tidak mereka hanya irama bagi pacu sobekan tiap tidak mereka mewujud rangsang berkaca wajah tiap tidak mereka lalu jadi iya untukku kemudian Kini kucium telanjangku ditemani bebas udara di pelukan, mengecup tegak pijak yang baru: Kucintai telanjangku
No peserta 108
Alle Leta & Hana Cristanti Manglapy
Untuk lihat karya lain silahkan click di sini