Berkat keikutsertaan saya di ON OFF Chat Mataram minggu lalu, saya mendapat kesempatan mencicipi dua bandara berbeda di Lombok: Bandara Selaparang dan Bandara Internasional Lombok (BIL). Sebelum berangkat, saya memang sudah mendengar bahwa Lombok sedang mempersiapkan bandara internasional baru di luar Kota Mataram. Hanya saja saya nggak tau kapan tanggal resmi bandara ini akan beroperasi. Waktu setempat sudah hampir tengah malam ketika saya tiba di Bandara Selaparang, Kamis (29/9) lalu. Selagi menunggu jemputan sopir hotel, seorang petugas bandara ngajak ngobrol dan bercerita bahwa malam itu adalah malam terakhir Bandara Selaparang beroperasi. Wah! Bandara Selaparang resmi mengakhiri operasinya hari Jumat pukul 18.00 WITA. Ketika akhirnya sopir hotel datang menjemput saya, bandara sudah sepi sekali dan sepertinya saya penumpang terakhir yang masih di bandara saat itu. Baik petugas bandara Selaparang tersebut dan Pak Sopir Hotel yang menjemput saya saat itu berkata bahwa Bandara Selaparang selanjutnya berhenti beroperasi. Namun, gosip yang saya dengar dari Mas Ari sih kabarnya akan dijadikan bandara untuk operasional Newmont. Entah benar atau tidak. Hari Minggu, saya & Mbak Ollie harus berangkat 2 jam sebelum jam keberangkatan pesawat. BIL terletak di Praya - Lombok Tengah, sekitar 45 menit-1 jam mengendarai mobil dari Kota Mataram. Kami melewati bypass, beberapa tempat yang kami lewati mengingatkan pada pemandangan Jalur Utara Pulau Jawa, banyak ladang di kanan kiri jalan. Sekitar 6 km menuju BIL, tampak pelebaran jalan masih dilakukan. Setelah pekerjaan ini selesai, jalannya tentu makin besar. Demi akses menuju BIL yang lebih lancar nantinya. Minggu, 2 Oktober 2011 adalah hari kedua BIL beroperasi. Pada hari sebelumnya, pendaratan pesawat pertama di BIL mendapat perhatian dari masyarakat Lombok dan peliputan dari berbagai media massa setempat. Perhatian besar ini jugalah yang tampak pada saat kami tiba di BIL. Dekat terminal keberangkatan, tampak ratusan orang berdiri sepanjang pagar pembatas untuk melihat bandara internasional kebanggaannya dan aktivitas di hari-hari pertamanya. Ramai sekali! Well, terutama oleh maraknya pedagang asongan di teras terminal. [caption id="attachment_1001" align="alignleft" width="242" caption="Bagian Depan BIL"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="235" caption="Banyak Pedagang"]
[/caption] Dibanding Bandara Selaparang (dan banyak bandara lain di Indonesia), bangunan Terminal BIL terbilang besar. Tinggi dan besar. Spacious. Dinding kaca di banyak bagian menjadikan banyak cahaya matahari yang masuk, cerah sekali. Check-in counter model island counter, berkumpul di tengah ruangan. Papan penunjuk arah disajikan dalam 5 bahasa (Indonesia, Inggris, Cina, Jepang & Arab), bagus sekali sebagai bandara internasional! Kabarnya lagi, Pemerintah Provinsi NTB kini lebih banyak menyasar turis yang berasal dari Timur Tengah & Asia Timur. [caption id="" align="alignnone" width="209" caption="Terminal Keberangkatan"]
[/caption] [caption id="attachment_1004" align="alignleft" width="231" caption="Check-in Counter"]
[/caption] Di luar fasilitas internasional yang ditampilkan BIL, terlihat sekali bahwa ada beberapa bagian dari BIL yang belum siap pada saat itu. Misalnya ketiadaan petugas parkir, banyak pedagang asongan, kios-kios yang belum beroperasi, susahnya cari tempat sampah, sampai speaker, air dan AC mati. Menurutku, beberapa hal tersebut adalah hal yang penting untuk segera dibenahi oleh Angkasa Pura. Air dan tempat sampah ‘kan kebutuhan primer. Mudah-mudahan saja PR-PR ini sudah selesai dibenahi saat peresmian BIL oleh Presiden SBY pada pertengahan Oktober nanti. [caption id="attachment_1005" align="alignleft" width="252" caption="Eskalator Gate"]
[/caption] [caption id="attachment_1006" align="alignleft" width="216" caption="Lima Bahasa"]
[/caption] Satu hal yang membanggakan, @infolombok memberikan info bahwa BIL dibangun tanpa menggunakan bantuan dari investor asing alias swadaya Angkasa Pura dan pemerintah provinsi setempat. Kalau ada info lebih lanjut soal ini, saya share di sini deh. IMHO, BIL menambah deretan bandara di luar Pulau Jawa yang megah & sejajar dengan bandara-bandara Internasional lainnya. Bandara favorit saya di Indonesia adalah Bandara Internasional Makassar. Bali dan Jakarta harus berbenah nih! [caption id="attachment_1007" align="alignleft" width="248" caption="Waiting Room"]
[/caption] [caption id="attachment_1008" align="alignleft" width="252" caption="Check-in Counter Dilihat dari Atas"]
[/caption] Besok (Jumat, 07 Oktober 2011) saya akan kembali ke Lombok untuk Kopdar Komunitas Blogger, bagian dari rangkaian ON OFF ID. Itu berarti, saya akan kembali ke #BIL! Nggak sabar untuk segera tiba di sana dan melihat perkembangan yang terjadi selama seminggu ini. BIL, I’m coming! [caption id="attachment_1009" align="alignleft" width="248" caption="Bersiap Terbang"]
[/caption] [caption id="attachment_1016" align="alignright" width="246" caption="UPDATE: 7 Okt 2011"]
[/caption] ~(^^)~ Dapat dibaca juga di travelblog: Terbang dari Bandara Internasional Lombok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya