Mohon tunggu...
dinda el ahmadi
dinda el ahmadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

moslems|sanguinis dengan kolaborasi sedikit melankolis|medical student at UII|moody|love red, traveling,children and family|happy :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak I, untuk Kami

17 Maret 2014   13:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jika ternyata dimata kalian jalan yang kami tempuh ini tidak sesuai dengan konsep islami
maka beri kami solusi untuk membangun tanah tercinta ini
dan bantulah kami
bukan malah mengejek sana sini
mencari celah untuk terus menjatuhkan tanpa peduli bahwa kami memperjuangkan ini sepenuh hati
bahwa kami disini mencoba terus meluruskan niat untuk terus melayani

jika frame islam saja sudah begini
bagai mana bisa kita bersatu membela negeri
dari pemimpin pemimpin yang berlatar belakang nasrani

ketika poligami, LHI, mars PKS dinyanyikan oleh yg berkeyakinan beda dengan kami, dan masih banyak isu yang digemborkan diberbagai lini
menjadi alasan kalian untuk menghukum kami
mencaci maki kami
memboykot kerja kerja kami
maka,
tengoklah kembali
pahami kembali
resapi kembali

jika poligami adalah alasan kalian membenci kami
lalu bagaimana dengan lelaki yang sibuk bergonta ganti wanita tanpa status resmi?
apakah harus dengan nikah siri?
lalu bagaimana kelanjutan generasi kami?
apakah akan lahir tanpa pengenal diri dinegrinya sendiri?
bukankan Allah sudah menjelaskan prihal ini
dalam an nisa yg terukir indah dlam kitab nan suci
bukankah baginda Rasulullah pun telah mencontohkannya untuk kita pahami
ah...saya rasa itu bukan hal yg patut untuk membuat kalian membenci kami

atau mungkin prihal LHI?
tentang isu korupsi sapi yang begitu menyayat hati kami
tapi lihatlah lagi
apa isu ini membuat negara rugi?
apa dengan isu ini pijar semangat kami mati?
tidak
bagi kami ini adalah cara Ilahi
untuk menunjukkan kepada kami kapasitas dari setiap kader kader kami
mana yang berjuang dengan hati atau hanya karena sosok manusiawi

yah,,, beginilah jika berjuang dinegara yang sudah sakit dan hampir mati
bukan malah saling membantu tapi malah saling menghakimi

sekali lagi
jika kalian memang benar benar membenci demokrasi
jika kalian sudah tak percaya dengan sistem pemerintahan dinegri ini
maka bantulah kami
memberikan solusi
yang sesuai dengan konsep negri ini
bukan malah saling menjatuhkan dan terus menghakimi

terakhir, nasehat untuk kami sendiri
mari kembali tata hati
luruskan kembali niat yg sudah terpatri
karena ilahi kah, atau malah hanya karena kondisi
mari membangun negri ini
dengan CINTA KERJA DAN HARMONI
salam TIGA JARI :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun