Mohon tunggu...
Nona .G
Nona .G Mohon Tunggu... -

sang moralis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Kabin: Buta Hari

28 Agustus 2015   19:53 Diperbarui: 28 Agustus 2015   19:53 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dua minggu yang lalu *terhitung ketika gue mengetik blog ini*, gue bangun pukul delapan pagi waktu bagian negara tetangga. Padahal biasanya gue baru bangun ketika jemuran tetangga sudah siap diangkat lagi.

Hari itu negara tetangga diguyur hujan lebat. Biasanya tatkala hujan turun, gue akan mengintip dari jendela kamar gue untuk kembali tidur, dininabobokan suara bulir air yang melepas rindunya pada sang bumi.

Namun hari itu gue menentang kemalasan gue dengan segenap niat untuk menggenapi tanggung jawab gue sebagai panitia konsumsi kegiatan ekstrakurikuler yang gue ikuti. Perusahaan gue memang memiliki berbagai macam kegiatan ektrakurikuler di luar jam kerja. Macam anak sekolahan memang! Bahkan aktifnya para karyawan dalam kegiatan ektrakurikuler dapat meningkatkan probabilitas yang bersangkutan untuk naik jabatan.

Adalah gue harus menyediakan sejumlah makanan untuk 50 peserta yang rencananya akan gue pesan di satu kedai di kantin kantor. Selain aksesnya lebih mudah, harga makanan di kantin kantor pun relatif lebih murah -apalagi kalau ditambah bujuk rayu agar diberi diskon ektra.

Bergerak lah gue keluar rumah, menerjang hujan angin, menuju kantor gue yang harus ditempuh dengan menaiki dua bus yang berbeda dilanjut dengan sepuluh menit berjalan kaki. Sesampainya gue di depan kantor, gue menemukan gerbang besi menjulang kukuh menutup akses gue masuk ke dalam.

Ada apa ini?!

Dengan segera gue merogoh telepon genggam dari tas gue untuk kemudian menemukan fakta bahwa hari itu adalah hari Sabtu.

“Oh pantesan sepi,” ujar gue dalam hati.

Tak elak gue pun malu dengan diri gue sendiri. Gue buta hari!

Untuk menghindari rasa malu yang lebih dalam lagi, gue pun melipir ke pusat kebugaran disebelah kantor. Biar setidaknya perjalanan gue tidak sia-sia.

Acara ektrakurikuler yang gue ikuti itu diselenggarakan di hari Rabu. Tertekan oleh keterbatasan waktu, mau tidak mau gue harus kembali ke kantor dua hari kemudian untuk sesegera mungkin memesan konsumsi. Padahal hari itu gue mengerjakan penerbangan dini hari dan kembali ke negara tetangga pada siang harinya. Namun untuk menjaga kredibilitas gue sebagai karyawati yang bertanggung jawab, gue pun bergegas menuju kantor selepas gue mendarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun