Aku berpesan kepada Rindu,
Untuk tabah menuggu sua kmbali menyapa
Meski ia iri pada sapa mesra bunga kenanga
Meski merasa dingin oleh hembusan angin dari utara
Maka aku berpesan kepada Rindu,
Untuk tabah dalam menunggu sua kembali menyapa.
--
Aku berkata kepada Rindu
Untuk lebih tabah meredam asa
Meski lehernya memerah oleh temali palsu (harapan)
Meski sesak dadanya telah mencapai titik nadi (harapan)
Maka aku berkata kepada Rindu
Utuk lebih tabah dalam meredam asa
--
Aku memohon kepada Rindu
Untuk lebih kuat mengikat lara
Meski darah harapnya telah mengering oleh sinar senja
Meski detak jantungnya telah letih oleh dentuman hampa
Maka aku memohon kepada Rindu
Untuk lebih kuat dalam mengikat lara
--
Aku menegaskan kepada Rindu
Jika sua pastilah tiba jua masanya
Jika asa pastilah tercapaijua unjungnya
Dan jika lara pastilah berobat jua lukanya
--
Aku berusaha menguatkan rindu
Yang mulai habis air matanya,
Yang mulai menganga lukanya,
Dan yang mulai renta harapannya
--
Maka dari itu, bersabarlah, Rindu
Simpanlah gunungan asamu,
Turunkan harap sendumu,
Kencangkan ikatan emosimu
Balut lukamu dengan sinar hangat jingga
Lalu aku akan datang memelukmu
Ketika batas senja mulai menyapu..
Kamar kost, 17:15