Mohon tunggu...
Non Cici
Non Cici Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Kata

12 Mei 2013   21:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:41 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam diam ada berjuta makna

Rasa rindu tak terungkap nyata

Dirimu pergi tanpa tau apa yang kurasa

Penyesalanku tiada arti, tangis tiada henti

Hanya menyakiti diri saja

Cinta dan sayangmu semu

Tak bisa membaca arti diam seribu basa

Kataku bagai angin lalu

Kuharap kau pergi dan tak kembali

Susuri jalan yang berbeda

Aku bangkit dan berubah

Dan berkata terbuka

Langkah pastiku, buka helai kertas baru

Untuk senyum dan tawa, suka duka

Hening berduapun rasa tetap sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun