Mohon tunggu...
Mas Rofi
Mas Rofi Mohon Tunggu... Guru - Percayakan pada Ahlinya semua konten Digital sekolah

Pembelajar yang selalu berusia 24 tahun, dan akan selalu berusia 24 tahun sampai kapanpun, bercita satu memberikan yang terbaik untuk sebanyak-banyak manusia.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan Bersama EMHA Ainun Najib, di Balik Cerita Silaturahmi PGIN

20 Mei 2018   09:52 Diperbarui: 20 Mei 2018   10:26 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ini, berbagai upaya telah ditempuh agar TPP ini bisa dicairkan sesuai harapan. Namun masih belum mampu menembus labirin birokrasi yang penuh dengan lika liku. Belum tembusnya tembok birokrasi menjadi tantangan tersendiri bagi Guru Inpassing. Kita akan terus menghimpun kekuatan agara aspirasi bisa diterima pemangku kebijakan. Meski membutuhkan waktu lama, kita dengan kekuatan PGIN akan terus bergerilya mulai dari tingkat pusat sampai wilayah akan melobi pihak terkait.

Berkaca dari profesi lain yang  berhasil menembus pemangku kebijakan, mengapa kita tidak. Bersama  PGIN, kita akan melakukan hal sama. Sebagai contoh Profesi Medis, Bidan bisa lolos jadi PNS karena kementeriannya bersedia membantu memperjuangkan agar agar aspirasi mereka dapat tersentuh pemangku kebijakan. Sebagaimana dilansir Liputan6.com, Jakarta  "Sekitar 4.300 tenaga medis kemenkes dari dokter gigi dan bidan akan diangkat menjadi PNS."    

Dari sini kita bisa nilai dikotomi profesi guru dan profesi lain begitu mengemuka sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya. Semestinya Kemenag mengikuti jejak Kemenkes. Anggaran dan regulasi yang belum ada, menjadi alasan klasik Kemenag. Sehingga guru madrasah swasta, khususnya Inpassing/sertifikasi kariernya berjalan di tempat.

Dalam upaya mengikuti jejak rekan tenaga medis tersebut, maka PGIN  bersilaturrahmi Ramadhan dengan Cak Nun. Dengan harapan aspirasi PGIN bisa dibawa langsung ke Menteri Agama.  Karena kita yakini, Menag sebagai Nahdhiyin sangat respek kepada Cak Nun yang notabenenya adalah salah satu cucu pendiri NU. Asprasi yang selama ini masih menggantung,  melalui ketokohan beliau, kita meletakkan harap.

Kiranya keluhan kita diterima lagsung oleh Pak Menag. Kita pinta belas kasih tokoh berpengaruh. Meminta layaknya seorang anak kecil kepada orang tuanya. Membutuhkan dukungan, motivasi darinya. hingga pada akirnya RI 1 juga memberikan perhatian yang khusus untuk PGIN.

Sebagai penutup catatan ini, tak lupa digambarkan sekilas suasana Silaturrahmi dengan Cak Nun. Antusiasme peserta yang hadir malam itu sangat tinggi. Di tengah peserta yang menyemut, beliau mengungkapkan, "sangat mendukung perjuangan PGIN. Teruslah berjuang, ingat jangan melihat hasil tapi lihat lika liku perjuangan itu. Ini adalah jihad di Jalan Allah.

Maka jaga konsistensi dalam juang." Tegas beliau dengan lantangnya. Pada akhir acara Cak Nun menutup dengan doa khusus bagi PGIN, diamini ribuan peserta yang hadir. Agar dapat kiranya cita-cita yang diperjuangkan dapat tercapai. Aamiin. Wallahu'alam.

Penulis:Iis Nurul Khasanah

Editor: Darwan Chania Ditarora

Jakarta, jumat, 18 Mei 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun