Siapa yang tidak mengenal lintingan aneh yang berukuran panjang sekitar 9cm dengan kandungan tar dan nicotine didalamnya. Mengapa dikatakan aneh? Karena lintingan yang satu ini terkenal dengan efek utamanya yaitu 3P ( penyakit, polusi, dan putus nyawa/kematian), namun sangat digemari oleh berbagai kalangan dari strata sosial kelas atas, menengah keatas, menengah kebawah dan berbagai rentang usia baik orang tua, dewasa dan bahkan lebih ironisnya dikalangan anak-anak yang masih dibawah umur.
Tidak lain, dialah si rokok dalam bahasa kerennya disebut cigarette yang bhan baku utamanya adalah cigar (daun tembakau kering). Namun untuk saat ini saya sendiripun masih belum tertarik dengan rokok tersebut, tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk mencoba merokok walaupun sejak lahir sudah berada di lingkungan  orang-orang perokok aktif. Bahkan orang tua saya sendiri adalah perokok aktif sehingga hampir setiap hari saya mau tidak mau ikut menghirup sebulan-sebulan asapnya.
Merokok memang sudah menjadi tren dikalangan anak muda bahkan ada yang mengatakan kalau tidak merokok itu tidak laki. Hampir semua teman saya merokok, sehingga ketika mereka bermain kerumah saya sudah harus menyiapkan asbak karena memang rumah saya menjadi tempat nongkrongnya teman-teman waktu SMA dulu. Tetapi alhamdulillah setelah kuliah ini saya berada dilingkungan yang tidak ada lagi asap rokok karena saya tinggal bersama teman-teman yang anti rokok.
