Mohon tunggu...
Lynia  Gea
Lynia Gea Mohon Tunggu... -

OHAYOU :) mahasiswa Jurusan sastra inggris di Politeknik MBP Medan. orangnya manis,ceria,humoris,memiliki rasa percaya diri yang good hehe,good dalam public speaking,hobby menyanyi dan mendengarkan musik .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kekuatan Doa yang Mengubah Hidupmu

25 Januari 2019   14:23 Diperbarui: 25 Januari 2019   14:43 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Doa adalah salah satu bentuk komunikasi kita terhadap Tuhan untuk mencurahkan segala bentuk perasaan kita yang sedang kita alami,baik suka maupun duka . Namun terkadang Doa juga diartikan sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap tuhan atas apa yang telah kita terima dan kita lalui semasa hidup kita . 

Namun terkadang , dimasa sekarang Doa sudah jarang dimaknai oleh setiap kita manusia di muka bumi ini ,dengan alasan semakin banyak nya kesibukan dan kegiatan padat membuat kita lupa untuk berdoa dan mngucapkan rasa syukur kita terhadap Tuhan. Padahal, kita tidak menyadari bahwa apa yang telah kita lalui dalam satu hari,satu bulan,satu tahun bahkan per detiknya Tuhan telah melindungi dan menyertai segala aktivitas kita . 

Bahkan tanpa disadari, bahwa Doa dimata setiap manusia sekarang adalah sebuah tuntutan situasi semata. Misalnya, ketika kita mengikuti ibadah gereja atau sholat bersama saudara , teman ataupun keluarga. Kita pasti wajib ikut berdoa,walaupun terkadang dalam setiap perkumpulan doa hanya satu orang yang mewakili dan tanpa disadari,kita hanya sekedar melipat tangan dan menutup mata tanpa mengucapkan sepatah kata apapun di dalam hati. 

Saya mengatakan hal seperti ini,karena saya sadar saya pernah dan bahkan sering mengalaminya dan melakukannya. Contoh lainnya adalah ketika kita berkumpul bersama teman dan berada di sebuah rumah makan,dan salah satu teman dari kita memimpin sebuah doa. Yap,pada situasi seperti itu,kita memaknai bahwa doa adalah tuntutan situasi semata. Karena kita tidak mungkin tidak ikut berdoa sebelum makan bersama teman teman .

Saya bisa mengatakan bahwa manusia zaman sekarang mulai kurang memaknai arti doa yang sebenarnya. Kesibukan,kerja yang padat,jadwal kuliah yang full, membuat aktivitas kita jadi penuh dengan rasa lelah,letih sehingga membuat kita lupa untuk berdoa dan mengucap syukur pada malam hari sebelum kita beristirahat. Tapi bagi saya,menurut saya Doa adalah kekuatan terbesar bagi masa masa hidup kita . mengapa saya dapat mengatakan demikian ? ya,karena saya sudah mengalami dan merasakan dari kekuatan doa tersebut .

Singkat cerita , sebagai kesaksian dari  cerita saya , dulu sekitar 2 tahun yang lalu,ketika saya tamat dari Sekolah Menengah Atas,tepat dimana masa saya kehilangan Papa saya . Saat itu situasi kehidupan saya benar benar berubah 180 derajat dan betul betul merasakan perbedaan yang sebelumnya kehilangan Papa dan nyatanya saya kehilangan Papa yang sangat saya cintai. Sebelum Papa saya meninggal,beliau pernah berjanji akan menyekolahkan saya di sekolah kedokteran. Nyatanya,beliau tidak menepati janjinya. Jadi,setelah saya tamat dari SMA, saya benar benar sudah hilang harapan,dan rasanya ingin hilang dari muka bumi ini.

Motivator saya telah meninggalkan saya ialah Papa saya . Saat itu saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan setelah tamat,langkah apa yang harus saya ambil. Saat itu,saya sering mengurung diri di kamar,bahkan saya jarang keluar rumah dan bertemu dengan teman,bahkan saya terlihat seperti orang gila yang frustasi berat,karena saat itu harapan indah saya hilang begitu saja. Tak sengaja saya melihat sebuah alkitab yang berada di pojok tempat tidur saya. 

Saya hanya menatap alkitab itu saja,tanpa niat untuk membukanya. Lalu sejenak saya terdiam lama beberapa menit dan saya tiba tiba mengeluarkan isakan tangis dan mulai untuk melipat tangan dan menyadari bahwa saya saat itu sudah benar benar jauh dari Tuhan saya . Saat itu saya mencoba untuk berdoa,dan mulai merangkai kata kata untuk saya sampaikan kepada Tuhan. Saat saya berdoa,saya merasa seperti orang yang sangat berdosa,sangat berdosa. Saya sadar,bahwa selama ini saya kurang memaknai arti dari doa sebagai bentuk komunikasi terhadap tuhan.

Selang beberapa menit lamanya,saya telah menuturkan kata kata sambil saya menangis terisak isak meminta pertolongan dan solusi atas hidup dan duka yang belakangan saat itu saya alami cukup berat. 

Tidak sadar, bahwa saya meminta kepada Tuhan untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan atas kehilangan Papa yang saya cintai,dan permintaan kedua adalah saya berdoa supaya Tuhan memberikan solusi kepada saya agar saya bisa tetap kuliah tanpa harus memberatkan keuangan orangtua,dimana saat itu hanya tinggal mama yang saya miliki. 

Saat itu saya hanya berharap Tuhan mendengarkan doa saya dan akan ada mukzizat yang saya alami. Selang beberapa waktu,saya pun mengakhiri doa saya dan saat itu saya benar benar merasakan kedamaian dan ketenangan yang luar biasa. Sesuatu hal yang telah menyihir keadaan saya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun