Siang ini saya membuka akun kompasiana saya. Seperti biasanya saya melihat berbagai macam tulisan baru yang ada di kompasiana. Ada banyak tulisan baru yang di posting dari yang bertema politik sampai bertema teknologi.
Selain membaca berbagai macam tulisan baru yang ada, saya juga mencek artikel-artikel yang pernah tulis untuk mengetahui apakah bertambah atau tidaknya jumlah view di artikel-artikel saya tersebut. Selain itu, saya juga ingin melihat komentar-komentar baru yang ada di dalam artikel-artikel yang pernah saya buat.
Tidak seperti biasanya, ada sesuatu yang aneh dalam tampilan halaman artikel-artikel yang saya pernah tulis. Butuh beberapa detik sampai saya tersadar bahwa dua artikel yang pernah saya buat telah dihapus oleh kompasiana.
Sontak saya langsung mencek messages akun kompasiana saya karena setiap ada tulisan yang dihapus, kompasiana pasti langsung mengirim pesan yang berisi mengapa artikel tersebut dihapus. Benar saja, kompasiana mengirimkan saya sebuah pesan yang berisi mengapa kedua artikel saya dihapus. Berikut capture pesan dari kompasiana tersebut:
Setelah saya membaca pesan dari Kompasiana, saya langsung membalasnya untuk mengucapkan terima kasih atas info yang diberikan oleh Kompasiana. Sebenarnya saya ingin mencantumkan capture messages dari Kompasiana, tetapi entah mengapa kompasiana saya sedang tidak bisa mengupload foto.
Kedua artikel yang saya buat memiliki tema yang sama yaitu tentang Mafia Tanah Karawang. Kedua artikel tersebut berjudul Sinarmas Pun Beraksi Goyang Karawang dan Mafia Tanah Karawang Target Baru KPK?
Inti dari isi kedua artikel tersebut adalah membahas mengenai adanya praktik mafia tanah Karawang di dalam sengketa lahan yang meliputi tiga desa, yakni Desa Wanasari, Wanakerta, dan Margamulya. Mafia tanah Karawang tersebut membayar sejumlah LSM abal-abal untuk memprovokasi warga agar melakukan aski protes terkait sengketa lahan yang meliputi tiga desa tersebut
Memang agak sulit untuk membuktikan kalau nama-nama seperti Amin Supriyadi, Sinarmas, dan sebagainya adalah mafia tanah Karawang. Akan tetapi, mereka yang tinggal di Karawang pasti tahu betul aktivitas mafia tanah di daerah mereka.
Terkait pesan dari Kompasiana yang menyebutkan bahwa pihak yang disebutkan dalam tulisan telah melayangkan protes dan akhirnya dihapus oleh Kompasiana, kemungkinan besar yang melayangkan protes kepada Kompasiana untuk menghapus kedua artikel tersebut adalah Sinarmas atau Amin Supriyadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H