[caption id="attachment_392018" align="aligncenter" width="606" caption="sumber: liputan6.com"][/caption]
Mungkin nama Ade Swara tidak seterkenal nama Jokowi, tetapi warga Karawang pasti kenal dengan Ade Swara karena pria tersebut merupakan Bupati Karawang atau lebih tepatnya mantan Bupati Karawang.
Ade Swara diberhentikan menjadi Bupati Karawang karena telah menyalahgunakan jabatannya sebagai Bupati dengan melakukan pemerasan kepada sebuah perusahaan yaitu PT Tatar Kertabumi yang ingin berinvestasi di Karawang. Investasi tersebut berupa pembangunan sebuah mal di Karawang.
Kasus pemerasan ini pun banyak menghiasi pemberitaan di Indonesia. Selain itu, banyak juga pihak-pihak yang ikut berkomentar terkait kasus pemerasan ini. Artikel-artikel yang membahas mengenai pemerasan Ade Swara pun juga banyak diangkat.
Artikel-artikel yang membahas pemerasan yang dilakukan oleh mantan Bupati Karawang ini seperti Membongkar Skema Pemerasan Bupati Karawang dan Nasib Bupati Pemeras dan LSM Bayarannya. Cukup mengagetkan karena kedua artikel tersebut membahas bagaimana caranya Bupati Karawang dengan mudahnya melakukan pemerasan kepada PT Tatar Kertabumi.
Mungkin saya akan jelaskan sedikit tentang intrik di balik pemerasan mantan Bupati Karawang yang dijelaskan di dalam kedua artkel tersebut. Secara garis besar, penjelasan yang dijelaskan oleh kedua artikel itu adalah bahwa Bupati Karawang bekerja sama dengan LSM bayaran dalam melakukan pemerasan terhadap PT Tatar Kertabumi.
Dalam aksinya, Bupati Karawang memanfaatkan kasus sengketa lahan di Telukjambe antara warga setempat dengan PT SAMP yang ternyata masih bersaudara dengan PT Tatar Kertabumi. Sengketa lahan ini dipenuhi oleh aksi protes dan demo dari warga setempat yang dikerahkan oleh sejumlah LSM.
Dijelaskan bahwa sang Bupati-lah yang membayar sejumlah LSM untuk memprovokasi warga setempat dan mengerahkan mereka untuk memberikan tekanan dan serangan kepada PT Tatar Kertabumi melalui kasus sengketa lahan tersebut.
Intrik ini dilakukan oleh Bupati Karawang agar dengan mudahnya melakukan pemerasan jika PT Tatar Kertabumi tidak mau memenuhi permintaan Bupati Karawang. Jika PT Tatar Kertabumi menolak, maka serangan tersebut akan terus dilanjutkan.
Setelah Bupati Karawang ditangkap, gerakan-gerakan dari sejumlah LSM bayaran terkait sengketa lahan di Telukjambe pun hilang seketika. Hal ini diyaikini bahwa LSM-LSM bayaran tersebut menjadi terkatung-katung karena sudah kehilangan kepalanya yaitu Bupati Karawang Ade Swara.
Begitulah penjelasan mengenai cara yang dilakukan oleh mantan Bupati Karawang Ade Swara yang dengan mudahnya melakukan pemerasan. Cukup masuk akal penjelasan artikel-artikel ini meskipun saya pribadi lebih melihat ada kepentingan Sinarmas di balik sengketa lahan di Telukjambe tersebut.
Akan tetapi, bisa jadi selain Sinarmas, Bupati Karawang juga memanfaatkan sengketa lahan di Telukjambe untuk agenda pemerasan terhadap PT Tatar Kertabumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H