"Susunan genom ini yang kemudian nanti disejajarkan dengan urutan genom virus yang ada di Indonesia,"
"Itu untuk mengetahui, apakah virus yang ada di Indonesia memiliki kekerabatan dengan virus yang ada di China," papar Prof Zeily.
Virus corona penyebab Covid-19, kata Prof Zeily, memiliki beberapa struktur protein yang memiliki peranan penting dalam menginfeksi tubuh manusia.
"Ada 265 nukleotida, yang mana urutan ini merekrut mesin di dalam sel terinfeksi untuk membaca nukleotida RNA dan menerjemahkannya menjadi protein virus corona," ungkap dia.
Prof Zeily mengatakan genom virus SARS-CoV-2 terbagi ada dua jenis protein, yakni protein non-struktural (NSP) dan proterin struktural (SP).
"Dari susunan protein-proteinnya, virus corona ini bisa dibilang virus yang cerdas," kata dia.Â
Berikut beberapa protein virus corona NSP yang berperan menyebabkan Covid-19 pada manusia :
- Protein NSP1 Penyabotase. Protein penyabotase ini berfungsi menghambat produksi sel terinfeksi dengan cara menghambat sintesis proteinnya. "Sehingga, protein virus akan terus terbaca, hingga terjadi penumpukan protein asing," kata Prof Zeily asing," kata Prof Zeily
- Protein NSP3 pengurai Propetin. NSP3 sebagai pengurai dan pemotong yang berfungsi melepaskan protein virus lain, sehingga mereka dapat melakukan tugasnya sendiri. Sel sehat akan menandai protein tua untuk dimusnahkan, tetapi NSP3 menghapus sinyal itu sehingga kemampuan sel melawan virus berkurang.
- Protein NSP4 dan NSP6 Pembuat Gelembung. Penularan virus corona umumnya terjadi lewat droplet seseorang atau pasien positif Covid-19 Prof Zeily mengatakan virus ada di dalam droplet biasanya bukan droplet air. "Saat orang terinfeksi virus corona, maka area yang terinfeksi di saluran pernapasan akan banyak gelembung,". "Protein NSP4 ini yang membuat gelembung itu," jelas dia.
Protein NSP4 dengan bantuan protein NSP3 dan NSP6, membangun gelembung berisi cairan di dalam sel yang terinfeksi.
Di dalam NSP6, yang disebut dengan protein pabrik gelembung, maka virus-virus baru akan diproduksi. - Protein NSP7 dan NSP8 bantu NSP12 Memperbanyak RNA. Protein NSP7 dan NSP8 adalah protein asisten penyalin yang membantu protein NSP12 dalam memperbanyak RNA. Sebagai mesin penyalin, protein NSP12 menyusun untaian nukleotida RNA menjadi genom virus baru. "Protein-protein NSP virus ini sebenarnya bisa menjadi target obat,". "Paling bagus adalah protein yang berperan dalam duplikasi yakni NSP12," jelas Prof Zeily. Oleh karenanya, obat-obat antivirus seperti remdisivir bekerja untuk menghambat protein NSP12.
- Protein NSP10 yang Mampu Berkamuflase. Protein NSP10 memiliki kemampuan unik dan disebut sebagai protein kamuflase genetik. Sebab, dengan bekerjasama dengan protein NSP16, protein ini dapat menyamarkan virus agar tidak dihancurkan oleh sel yang terinfeksi. "Saat terinfeksi, tubuh akan mengeluarkan nuklease yang disebut RNAse yang berfungsi untuk menghancurkan RNA virus,". Â "Tetapi karena RNA virus telah berkamuflase, membuatnya tidak dihancurkan," kata Prof Zeily. Protein NSP10 akan memodifikasi urutan, sehingga urutan genomnya tidak bisa dihancurkan oleh RNAse.
- Protein NSP13 Pengurai RNA. Materi virus, yakni RNA akan dikemas dalam gulungan rumit seperti benang kusut. Namun, protein NSP13 ini akan menguraikannya, sehingga nukleotida dapat dibaca dan diekspresikan. Â "Supaya virus dapat menduplikasi dirinya, kalau informasinya dapat dibuka," imbuh Prof Zeily.
- Protein NSP14 Pengoreksi yang Cerdas. Prof Zeily mengungkapkan saat virus diperbanyak oleh protein NSP12, maka pembacaan genom akan semakin panjang. Di sini peran protein NSP14 untuk mengoreksi salinan genom virus corona yang salah.
"NSP14 akan memotong kesalahan ini, sehingga urutan RNA menjadi benar,"
"Itu mengapa virus corona ini saya bilang cerdas," jelas dia. - Protein NSP15 Pembersih Sisa RNA. Protein ini diduga memotong sisa RNA virus sebagai strategi untuk bersembunyi dari pertahanan antivirus sel yang terinfeksi. "Sisa potongan RNA ini bagi tubuh akan dianggap sebagai zat asing yang akan memberi efek demam,". Â Selanjutnya alarm tubuh menyala untuk mengeluarkan antibodi,". Â "Pada kasus orang tanpa gejala (OTG), kerja NSP15 sempurna tanpa menyisakan potongan RNA," ungkap Prof Zeily.
Protein dengan fungsi misterius Lebih lanjut Prof Zeily mengatakan protein struktur (SP) terdiri dari protein penancap (protein spike) yang melindungi RNA dan membantu menempelkan virus ke reseptor sel terinfeksi.
Selain itu, terdapat protein ORF3a yang dapat memicu peradangan yakni salah satu gejala paling berbahaya dari Covid-19, protein ORF6 yang berfungsi pemblok sinyal ke sistem kekebalan tubuh, protein ORF7a yang dapat memicu bunuh diri pada sel yang terinfeksi.
"Makanya saat paru-paru terinfeksi, protein ini berkontribusi pada kerusakan paru-paru secara permanen akibat Covid-19," jelas Prof Zeily. Kendati demikian, ada beberapa protein virus yang fungsinya masih misteri, di antaranya ORF8 dan ORF10.
"Fungsi kedua protein ini masih belum jelas,"