Mohon tunggu...
Wahab Naira Sairun
Wahab Naira Sairun Mohon Tunggu... mahasiswa -

Banda Ely | Boyfulan Sio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hubungan antara IKatan Kimia dengan Interaksi dalam Keluarga dan Masyarakat

9 September 2014   04:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:15 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam konsep ikatan kimia, ikatan yang dianggap lemah dan mudah putus adalah ikatan ionik sedangkan ikatan kovalen cenderung menunjukkan adanya pemakaian bersama elektron sehingga menjadikannya sebagai ikatan yang kuat.
Lalu bagaimana kesamaan kedua ikatan kimia dengan hubungan interaksi kita di lingkungan keluarga dan masyarakat??
secara kodrati, manusia tak dapat hidup berkembang tanpa berinteraksi dengan manusia lainnya. Sama halnya dalam konsep ikatan kimia, suatu atom yang bermuatan (kation/anion) lebih cenderung berikatan dengan atom/molekul lain yang berbeda muatan (kation/anion) untuk mencapai keadaan stabil.
secara substansial, interaksi yang terjalin antara kita dengan manusia lain dan dihubungkan dengan ikatan kimia adalah adanya suatu mekanisme ketergantungan untuk saling melengkapi. Meskipun demikian, aturan dalam interaksi ikatan kimia lebih menekankan kepada dua syarat utama yaitu KUAT dan LEMAHnya suatu ikatan. Sedangkan interaksi kita dengan manusia yang lainnya juga bergantung pada kedekatan EMOSIONAL antara kita dengan orang lain sebagai indikator kuat atau lemahnya interaksi tersebut.
Kedekatan emosional lebih kuat terdapat dalam interaksi kita dengan keluarga dibandingkan di lingkungan masyarakat karena pada daerah inilah interaksi pertama kita bangun sejak kecil. Selain kedekatan emosional yang kuat, sifat biologis juga memungkinkan satu anggota keluarga dengan anggota yang lainnya saling berinteraksi. sifat genetis yang diwariskan orang tua kepada anak adalah fungsi terkuat terbangunnya sebuah interaksi.
Sedangkan interaksi seseorang di lingkungan masyarakat hanya sebatas pada sifat sosial kultural manusia untuk berhubungan dengan manusia lain di luar lingkungan keluarganya. pada daerah ini, umumnya interaksi seseorang dengan orang lain di dasarkan pada prinsip ketergantungan pula (Mutualisme), namun kondisi tidak memungkinkan sampai pada tingkat kejenuhan dalam berinteraksi maka hubungan yang telah terbangun bisa saja terlepas.
simpulannya: interaksi dalam lingkungan keluarga lebih menekankan kepada kedekatan emosional dan sifat biologis (gen) yang diwariskan orang tua kepada anak sebagai indikator kuatnya sebuah ikatan keluarga (Ikatan Kovalen) sedangkan interaksi di lingkungan masyarakat hanya menekankan kepada kedekatan emosional yang bisa saja tersingkir dari tingkat kejenuhan interaksi yang memungkinakan terlepasnya sebuah ikatan (Ikatan Ion)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun