Photo by R. Giovannie, Kucingan bang Nazif Demak.
Angkringan (berasal dari bahasa Jawa ' Angkring' yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling yang pikulannya berbentuk melngkung ke atas) adalah sebuah gerobag dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang biasa terdapat di setiap pinggir ruas jalan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di Solo dikenal sebagai warung hik ("hidangan istimewa a la kampung") atau wedangan.
Makanan yang dijual meliputi nasi kucing, gorengan, sate usus (ayam), sate telur puyuh, keripik, dan lain-lain.minuman yang dijual pun beraneka macam, yaitu teh, jeruk, kopi, tape, wedang jahe, dan susu. Semua dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Angkringan)
Angkringan juga merupakan lahan kerja yang aman dan sepertinya tak akan lekang oleh waktu. Karena , dari waktu ke waktu , jumlah pedagang angkringan malah semakin bertambah . Tapi mereka tak ada yang sampai bermain drama , seperti drama alat transportasi online dengan konvensional. Karena mungkin, mereka semua adalah kaum kaum pemegang prinsip " rejeki ada yang ngatur " .
Jam oprasional angkingan juga relatif lama . Biasanya dari sore , sampai larut malam , bahkan beberapa ada yang sampai pagi buta. Dan spesialnya , sang pedagang hampir tak pernah memejam , saat bekerja. Walaupun tak satupun orang datang. Biasanya , ketika weekend , pengunjung akringan akan berlipat ganda. Karena banyak remaja , ABG ( anak baru gede ) dan orang orang yang menghabiskan waktunya untuk nongkrong disana.
Seyogyanya , para pemuda/pemudi ( lulusan smp ) yang baru tau dunia luar , akan merasakan apa yang artinya kebebasan . Setelah sekian lama hidup di dalam aturan-aturan dan pengawasan orang tua yang ketat ( seperti pengawas ujian nasional ) , sekarang mereka boleh sedikit santai dan berbalas dendam terhadap keadaan sebelumnya. Maka dari itu , anak anak ABG (sma / kuliah) , sering menghabiskan waktu mereka untuk kegiatan non produktif yang menurut mereka hanya bisa  dilakuhkan oleh orang orang tertentu. Nongkrong di akringan adalah salah satu contoh , kegiatan yang hanya bisa dilakuin orang orang tertentu.
Nongkrong sebenarnya kegiatan umum , yang bisa di lakuhkan oleh siapa saja . Termasuk anak anak sd , smp. Tapi nongkrong sampai malam , bahkan pagi , ditambah kopi , wedangan , jajan dan segelintir pemercik asap adalah hal yang hebat dan patut dilakuhkan bagi mereka. Terlebih oborlan renyah tentang segala hal , mulai dari pengalaman pribadi , bola , politik sampai NABILA JKT48 keluar , menambahkan suatu rasa yang nampaknya berdosa jika ditinggalkan begitu saja.
Belum lagi beberapa hobi terfavorit manusia akhir zaman seperti : KM3 (kuliah malam meramal nomer) , nobar bokep , judi bola , kiukiu dan segala jenis judi lainnya. Yang sangat mustahil bin mustahal , bisa dilakuhkan , saat nongkrong di salah satu tempat seperti STARBAK maupun KaeFCi.
Sekarang , nongkrong seakan jadi keharusan. Bak sholat fardhu dalam ajaran agama islam dan ibadah-ibadah agama lainya , yang punya keharusan untuk dilakuhkan. Bahkan muncul beberapa status / tingkat ke-keren-an berdasarkan waktu pulang anak tersebut. Anak yang pulang duluan sebelum teman-temanya lainnya pulang akan disebut cupu dan sering dibully di lingkungan itu. Bahkan pada beberapa kasus , ada anak yang sampai rela gak dianggap sebagai anak , hanya karena malu , untuk pulang lebih awal.Â
Mereka yang pulang terakhir , seakan mendapat special ability / skil khusus , yang bisa dibanggakan dimanapun. Ibarat piagam / nobel kelas internasional. Mereka selalu menyombongkan jam berapa mereka pulang , kepada anak anak lain. Karena menurut mereka , itu bisa membuat orang lain menilai mereka itu keren / jantan.