Oleh : Nok Siamah ( Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)
     Media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Media tersebut dapat menunjang  kegiatan belajar mengajar, yang tadinya bersifat pasif menjadi aktif dikarenakan siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Media pembelajaran dapat membuat siswa lebih mudah mengingat, terutama untuk siswa SD ia berada di tahap pra operasional konkret atau tahap dimana membutuhkan benda – benda nyata dalam pembelajaran.  Tidak hanya itu mereka akan lebih mudah memahami isi dari materi jika dapat mengoperasikan atau memegangnya secara langsung. Media pembelajaran akan menambah daya ingat mereka karena mudah dipahami dan dapat mempersingkat waktu dalam menyampaikan materi. Dalam membuat media pembelajaran konvensional atau manual harus memperhatikan beberapa hal yaitu harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, tidak membahayakan bagi siswa misalnya media pembelajaran tersebut tidak menggunakan benda – benda tajam, bahan bekas atau limbah bisa digunakan untuk menghemat pengeluaran, usia pada siswa yang akan menggunakan media pembelajaran tersebut juga harus diperhatikan.
Pembuatan media pembelajaran konvensional agar menarik siswa dalam memahami materi harus berisi gambar atau visualisasi yang terkait dengan materi. Tak hanya itu warna dalam pembuatan media pembelajaran juga harus warna yang cerah  agar mereka merasa tertarik dalam menggunakannya. Soal atau evaluasi dapat dimuat dalam media pembelajaran tersebut, ada media pembelajaran yang bertujuan untuk menguji pemahaman tentang materi namun ada juga media pembelajaran yang memiliki tujuan untuk menjelaskan materi. Media pembelajaran yang baik yaitu media yang dapat meggabungkan antara menguji pemahaman atau evaluasi dan penjelasan tentang materi.
     Media pembelajaran memiliki tantangan tersendiri bagi guru yaitu mereka harus memilih media jenis apa yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang cocok untuk kegiatan pembelajaran listrik dinamis dan statis yaitu dengan menggunakan monopoli yang dimana di dalam monopoli tersebut berisi soal dan gambar untuk menguji pemahaman mereka tentang materi. Memadukan antara berbagai warna kertas origami siswa akan merasa lebih tertarik untuk memainkan monopoli tersebut. Sementara itu, untuk pemahaman materinya dapat menggunakan alat peraga misalnya penggaris plastik yang di dekatkan ke potongan kertas kecil – kecil. Penggaris tersebut akan menarik potogan kertas contoh alat peraga lainnya yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari hari yaitu sedotan yang didekatkan ke sedotan akan menimbulkan gejala listrik statis. Untuk alat peraga dalam listrik dinamis dapat membuat rangkaian lampu yang dihubungkan langsung ke listrik PLN. Alat peraga tersebut harus melibatkan siswa dalam memainkannya. Mereka akan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan tidak akan merasa bosan dalam belajar.
( Nok Siamah 192180072 3C PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H