Mohon tunggu...
Nofuja Nurazizah
Nofuja Nurazizah Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Menjadi Setengah Manusia.

Mari Bergerak, Berkreasi, dan Berekspresi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Perempuan yang Bahagia

14 Januari 2021   23:26 Diperbarui: 14 Januari 2021   23:37 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika berbicara tentang perempuan maka yang terbesit adalah banyaknya kode dan sandi yang harus dipecahkan. Saya selaku perempuan merasa untuk menjadi seorang perempuan yang bahagia adalah sebuah kebutuhan. Di sini saya akan menulis tentang opini saya mengenai apa saja yang bisa menjadikan seorang perempuan itu bahagia. JIka ada yang menjawab skincare ya tentu saja itu tidaklah salah, jika ada juga yang berpendapat bahwa untuk menjadi seorang perempuan yang bahagia adalah memiliki pasangan yang satu frekuensi dan berdompet tebal, ya tentu itu juga termasuk kebahagiaan. Namun jika kita selaku seorang perempuan lebih percaya diri dan lebih peka terhadap diri kita sendiri. Seorang perempuan bisa memaknai kebahagiaannya tanpa harus disangkut pautkan dengan faktor-faktor eksternal yang ada di sekitarnya.

Perempuan memiliki kebebasan dan kemerdekaan yang porsinya sama dengan yang dimiliki oleh laki-laki, maka seharunya perempuan masa kita bisa tampil lebih percaya diri lagi dengan kemampuannya dalam memaknai kebahagiaannya sendiri. Sering kali kebahagiaan seorang perempuan dikaitkan dengan adanya pemberian dari laki-laki. Tapi pada kenyataannya tidak begitu, perempuan bisa memaknai kebahagiaan untuk dirinya dengan dirinya sendiri tanpa harus melibatkan peran laki-laki terlebih dahulu. Masih ada orang yang beranggapan bahwa perempuan akan bahagia jika ia mendapatkan pasangan yang kaya dan tentunya memiliki profesi yang jelas.

Apakah benar kebahagiaan seorang perempuan hanya dapat didapatkan dari pemberian laki-laki?. Tentu saja tidak kami adalah perempuan yang sama-sama diciptakan oleh Tuhan dengan porsi yang sama dalam segi apapun termasuk dalam mengusahakan kebahagiaan untuk kehidupan yang sedang berlangsung di dunia saat ini. Perempuan itu bukan makhluk lemah yang hany bisa diberi dan meminta. Kami memiliki kebebasan dan kemerdekaan yang porsinya sama seperti yang dimiliki oleh laki-laki. Maka ketika perempuan itu terlihat percaya diri dengan apa yang ia miliki maka ia sedang memaknai kebahagian dalam hidupnya. Sering kali kita masih keliru tentang memberikan penilaian terhadap kebahagiaan yang dimiliki oleh seorang perempuan.

Semakin percaya diri dan semakin tangguh diri seorang perempuan maka semakin baik pula ia memaknai sebuah kebahagian dalam hidupnya. Percayalah bahwa kami selaku perempuan tidak hanya ingin dipandang sebagai manusia yang hanya meminta diberi kebahagian akan tetapi kami juga bisa memberikan kebahagiaan sendiri untuk diri kami . Mari memulai menumbuhkan kesadaran bahwa kebahagiaan masing-masing manusia baik itu perempuan maupun laki-laki adalah tanggung jawab pribadi masing-masing. Bahagia itu pilihan jika ingin bahagia maka mulailah untuk bergerka, berkerasi, dan senantiasa selalu mengapresiasi apa yang sudah berhasil dicapai.

Jauh lebih membahagiakan rasanya jika kami selaku perempuan diberikan pandangan yang sama seperti kami memandang dan menghormmati laki-laki. Kami juga bisa berdiri dengan kaki kami sendiri jangan terlalu menganggap kami manusia yang selalu butuh dibantu. Kita bisa saling membantu tanpa harus saling merasa bahwa hanya perempuan yang harus dibantu dipahami apa maunya. Mari saling membantu dan memahami agar tercipta kebahagiaan yang bisa sama-sama kita rasakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun