Mohon tunggu...
Nofri Migo
Nofri Migo Mohon Tunggu... -

Saya sudah selesai, sebelum Anda memikirkannya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tetap Bersyukur

30 Januari 2016   01:13 Diperbarui: 30 Januari 2016   01:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saudaraku jika selama ini kau berfikir kau tak bahagia, bagaimana dengan mereka . .? hidup di tengah penuh pergolakan dan perperangan,    kau berfikir gajimu kecil. .? bagaimana dengan dia, hanya penjual sapu  lidi  sudah usia senja, seorang penjual pisang keliling sudah tua rentah demi menghidupi keluarganya dan pemulung yang setiap hari mengumpulkan barang-barang bekas, seperti botol minuman, kardus dan sebagainya. Kau mengeluh tentang tidak makan makanan yang enak dan tempat yang mewah, bahkan mereka tak tahu hari ini makan apa tidak.

Kau bersedih karena tidak bisa sekolah tinggi dan memakai kendaraan bagus, bagaimana dengan mereka, pergi sekolah harus melewati tantangan menyeberangi sungai, dan jembatan  tanpa lantai. Kau merasa orang tuamu tidak memperhatikanmu dan menyayangi mu, paling tidak kau lebih beruntung dari mereka. Kau protes dan prustasi dengan wajah dan penampilan yang tidak sesuai dengan keinginanmu, bagaimana dengan mereka yang tidak berkecukupan fisik dan seyogyannya orang normal, sesungguhnya mereka lebih pantas berprustasi darimu. Kau kecewa tidak bisa membeli dan memakai pakaian bermerek dan mahal, bagaimana dengan mereka yang hidup serba tidak berkecukupan.

Kita mulai hari-hari kita dengan sarapan dan minum, mereka memulai harinya dengan kelaparan dan kehausan. Bersyukurlah kau masih punya kasur dan selimut untuk tidur setiap malammu, tapi mereka hanya beralasan tanah dan berselimut malam yang dingin.

Kau kecewa dan  setres karena tak kunjung mendapatkan pasangan hidup, atau kau punya pasangan hidup tapi tidak sesuai dengan keinginanmu, setidaknya kau beruntung dari mereka yang punya history rumah tangga penuh dengan siksaan dan penderitaan. Bukankah kau masih lebih beruntung dari dia, mungkin Tuhan sedang mempersiapkan jodoh terbaikmu, bersabarlah. .

Adapun kau yang sudah berjodoh, syukurilah dan berdo’alah agar jodohmu menjadi yang terbaik untukmu. Tidak seperti laki-laki yang pengecut yang menyiksa istrinya seperti perihalnya perilaku binatang yang membabibuta yang beraninya sama perempuan.

Saudaraku kalau kau sempat berfikir untuk menyerah dan berputus asa, karena banyaknya ketidak adilan yang kau rasakan dalam hidupmu, pikirlah kembali dan lihat mereka yng saat ini tidak seberuntung kamu, kalau mereka bisa, kenapa kita tidak.

Seharusnya kita bersyukur, kita masih diberi kesempatan berkumpul bersama keluarga dalam lingkungan yang aman dan saling menghormati, tidakkah kau bayangkan kalau kau berada pada posisi mereka, mereka meninggalkan sanak saudara, bahkan darah dagingnya sendiri, mereka tak punya pilihan karena penindasan dan tidak mendapat kedamaian.

Suara kesengsaraan terdengar keras diantara angin dan deburan ombak.

Saudaraku, lihatlah sekeliling kita, bersyukurlah atas apa yang kita miliki, akan selalu ada cara untuk kita bahagia, salah satunya dengan cara melihat kebawah kita dan mensyukuri keadaan kita sekarang, dan semoga tetap dalam lindungan-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun