Mohon tunggu...
Nofitria Ariany Rahmadani
Nofitria Ariany Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Currently, I am studying at the Faculty of Fisheries and Maritime Affairs, Airlangga University, majoring in Fisheries Product Technology. I have a strong interest in the field of fishery product processing and technological innovation to improve the quality and desirability of fishery products. Through this study, I focus on how to process and utilize marine resources efficiently and environmentally friendly to meet food needs while maintaining ecosystem balance. With an educational background in the field of Fisheries Product Technology, I hope to contribute to developing a sustainable fishing industry, as well as participate in research and innovation for a better future for Indonesia's marine sector.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Potensi Perikanan Desa Marunda: Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Pengelolaan Berkelanjutan dan Inovasi

21 Oktober 2024   14:41 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:47 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Marunda merupakan sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dan dikenal sebagai kawasan permukiman padat penduduk. Berdasarkan letaknya yang berada di pinggir pantai, Desa Marunda memiliki potensi sebagai produsen ikan cucut untuk pengembangan berkelanjutan.

Potensi Sumber Daya Perikanan 

Desa Marunda memiliki pantai sepanjang 5 kilometer, di mana 1 kilometer di antaranya digunakan sebagai tempat pelelangan ikan oleh para nelayan tradisional. Wilayah daratan Kelurahan Marunda tergolong rendah, yakni 0,25 di bawah permukaan air laut (lebih rendah dari permukaan laut rata-rata). Hal ini menandakan daerah tersebut rawan terkena banjir atau genangan air, terutama jika terjadi pasang naik atau hujan lebat. Akan tetapi, Desa Marunda memiliki infrastruktur dasar yang mendukung kegiatan perikanan, sehingga dapat membantu para nelayan dan pelaku usaha perikanan untuk menjalankan kegiatan mereka dengan lebih efisien. Hal ini penting untuk meningkatkan produktivitas perikanan dan ekonomi lokal meskipun ada keterbatasan yang disebabkan oleh posisi geografisnya.

Pasar untuk produk-produk perikanan Desa Marunda sangat luas dan terbuka lebar. Terkhusus untuk produk ikan cucut yang banyak diminati oleh industri catering serta berbagai pasar modern. Dengan demikian, permintaan yang tinggi tersebut menciptakan peluang yang menarik untuk meningkatkan volume produksi dan memperluas jaringan distribusi. Hal ini sejalan dengan peningkatan kesejahteraan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Tantangan dalam Pengembangan Sektor Perikanan

Meskipun potensi pengembangan berkelanjutan sektor perikanan di Desa Marunda sangat luas, namun masih mengalami beberapa tantangan. Salah satu tantangan terbesar yakni berupa kebersihan dan kesehatan produk perikanan. Untuk menembus pasar yang lebih luas, khususnya pasar modern dan ekspor, produk perikanan harus memenuhi standar kebersihan (higienitas) yang tinggi serta melalui proses karantina yang sesuai dengan peraturan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa produk perikanan aman dikonsumsi dan bebas dari hama serta penyakit.

Proses karantina ikan di Indonesia diatur dalam UU Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan, serta Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan. Karantina ikan bertujuan untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit ikan dari satu bagian ke bagian lain, serta memastikan bahwa produk perikanan yang diekspor memenuhi persyaratan negara tujuan. Dalam konteks ini, fasilitas karantina yang memadai menjadi sangat penting. Namun, fasilitas karantina di Marunda masih belum memenuhi standar yang diperlukan, sehingga perlu dilakukan peningkatan atau pembaruan agar produk perikanan yang dihasilkan dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Strategi Pengembangan Berkelanjutan Sektor Perikanan Desa Marunda

Terdapat tiga upaya optimalisasi potensi perikanan Desa Marunda. Pertama, diperlukan adanya peningkatan kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat usaha perikanan. Dengan menambahkan atau memperbarui fasilitas-fasilitas kebersihan seperti tempat sampah, tempat cuci tangan, dan peningkatan sanitasi agar produk perikanan yang dihasilkan dapat memenuhi standar higienitas pasar modern.

Kedua, perlu dilakukan modernisasi fasilitas karantina ikan. Fasilitas karantina yang memadai dan mengikuti standar perkembangan teknologi akan menghasilkan produk perikanan yang bebas dari penyakit sehingga siap untuk dipasarkan ke luar daerah atau bahkan diekspor. Dengan demikian, produk perikanan Desa Marunda akan memiliki nilai ekonomi (nilai jual) yang lebih tinggi.

Ketiga, peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya para nelayan dan pengusaha perikanan di Desa Marunda. Melalui sosialisasi dan pelatihan, tentunya masyarakat dapat lebih memahami akan pentingnya menjaga kualitas produk serta mematuhi prosedur karantina yang tepat . Hal ini akan berdampak pada peningkatan produksi sehingga dapat memperluas distribusi pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun