Metode dan Teknik Berdakwah: Kunci Keberhasilan dalam Menyebarkan Ajaran Islam

Rangkuman artikel ini ditulis guna memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Ilmu Dakwah

Nofita Wahyu Widjayanti-BPI 2B

Metode dan Teknik Berdakwah
        Metode dakwah adalah cara atau jalan yang digunakan untuk mencapai tujuan dakwah, yang berarti mendorong dan mengajak orang-orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT. Pengertian metode dakwah berasal dari dua kata yaitu "meta" (melalui) dan "hodos" (jalan/cara). Metode dakwah adalah cara atau jalan yang digunakan untuk mencapai tujuan dakwah, yang berarti mendorong dan mengajak orang-orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT. 

        Berikut adalah beberapa metode dakwah:

• Metode hikmah, metode bil hikmah salah satu implementasinya berbentuk dakwah dengan metode diskusi. Ali Aziz menyebutkan diskusi sebagai metode dakwah adalah bertukar pikiran tentang suatu masalah keagamaan sebagai pesan dakwah antar beberapa orang dalam tempat tertentu. Dalam diskusi tentunya tidak hanya sekedar bertanya tetapi juga memberikan sanggahan atau usulan.
• Metode nasehat, Metode Al- Mau'idzah al -Hasanah dalam penerapannya yaitu metode ceramah,metode ceramah atau muhadlarah atau pidato ini telah dipakai oleh semua Rasul Allah dalam menyampaikan ajaran Allah SWT, sampai sekarang pun masih menjadi metode yang paling sering digunakan oleh pendakwah.
• Metode perdebatan, metode berdakwah melalui debat dengan cara yang paling baik. Sehingga jelas tujuan berdakwah bukanlah untuk mengalahkan orang lain dalam debat, akan tetapi untuk menyadarkan dan menyampaikan kebenaran kepadanya. Dengan argumen dan ide yang berbobot tentunya dapat melunakkan pertentangan dalam perdebatan, menundukkan jiwa yang sombong tanpa meremehkan lawan debat.
• Metode keteladanan, metode keteladanan merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam proses pendidikan melalui perbuatan atau tingkah laku yang patut ditiru (modelling). Namun yang dikehendaki dengan metode keteladanan dijadikan sebagai alat pendidikan Islam dipandang keteladanan merupakan bentuk perilaku individu yang bertanggung jawab yang bertumpu pada praktik secara langsung.
• Metode dakwah harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah, serta dengan kekuatan dan kekurangan mereka. Metode dakwah harus juga dilakukan dengan ikhlas dan bertanggung jawab.

         Tujuan dakwah dalam Islam adalah untuk menegakkan amar makruf nahi mungkar agar umat manusia berada di jalan Allah SWT. Tujuan dakwah dalam Al-Qur'an adalah untuk mencapai tujuan dakwah Islam, yang meliputi berbagai aspek, seperti:

• Membentuk pribadi muslim yang mempunyai iman yang kuat, berperilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyariatkan Allah SWT, dan berakhlak karimah.
• Membentuk keluarga bahagia, penuh ketentraman dan cinta kasih antar anggota keluarga. 
• dipangkatkan keridhaan Allah dan menjadikan pribadi manusia berakhlak mulia dalam bermasyarakat sesuai ajaran agama.
• Membimbing masyarakat pada rencana akhlak yang dibuat oleh Allah untuk manusia.
• Merupakan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

       Tujuan dakwah dalam Al-Qur'an juga meliputi transformasi komunitas dari kegelapan (zulumah) menjadi cahaya divina (nur), yang merupakan fokus dan orientasi dakwah ilahi.

     Teknik dakwah adalah cara atau metode yang digunakan dalam melaksanakan dakwah, yang berarti mendorong dan mengajak orang-orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT. Teknik dakwah dapat berupa pendekatan, strategi, atau taktik yang digunakan dalam melaksanakan dakwah. 

     Contoh teknik dakwah yang umum digunakan adalah:

• Pendekatan diskusi: Dilakukan oleh pelaku dakwah sebagai narasumber, dan sasaran dakwah sebagai audiens (peserta diskusi), dengan tujuan dari diskusi tersebut membahas serta menemukan solusi dari problematika yang berkaitan dengan dakwah.
• Pendekatan penawaran: Dilakukan dengan menawarkan atau mengajak untuk beriman kepada Allah SWT tanpa memaksa (persuasif).
• Pendekatan misi: Dilakukan dengan mengutus atau mengirimkan para pelaku dakwah ke daerah di luar tempat berdomisili (ekspansi).

           Teknik dakwah harus disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan sasaran dakwah, serta dengan kekuatan dan kekurangan para pelaku dakwah. Teknik dakwah harus juga dilakukan dengan ikhlas dan bertanggung jawab.