Memecahkan Masalah Dakwah: Mengatasi Hambatan dan Tantangan dalam Berdakwah
Oleh: Syamsul Yakin (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) & Nofita Wahyu Widjayanti (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Masalah dakwah adalah masalah yang belum ada solusinya. Jadi dai harus berusaha keras untuk memecahkannya. Ada dua masalah dalam dakwah: hambatan dakwah dan tantangan dakwah.
Keterbatasan sumber daya, media, dan biaya adalah hambatan dakwah. Sumber daya yang dimaksud adalah kualitas intelektual dan spiritual dai.
Ketidakmampuan untuk menggunakan dan memanfaatkan media, baik tradisional (panggung dan mimbar), konvensional (koran, radio, dan televisi), maupun baru (media digital), dapat dipahami.
Selama ini, dana untuk dakwah ditanggung secara insidental oleh mitra dakwah. seperti iuran atau donasi. Dengan melakukan investasi atau usaha, pembiayaan dakwah harus menggunakan perencanaan keuangan kontemporer.
Keterbatasan sumber daya, media, dan biaya dakwah pasti akan menghambat kemajuan dan pencapaian dakwah dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Seorang dai harus menyingkirkan hal-hal yang menghalangi perjalanannya, seperti arus lisfrik.
Selain itu, tantangan dakwah adalah keterbatasan dakwah, yang mendorong mitra dakwah untuk mengatasi dengan cara yang tepat dan akurat. Dengan demikian, tantangan dakwah akan mengubah tekad yang kuat untuk berdakwah dengan memperbaiki unsur-unsur dakwah yang diperlukan.
Tantangan dakwah biasanya mendorong para dai untuk mencari cara baru untuk mengatasi tantangan hingga dakwah mereka berhasil. Dengan kata lain, tantangan terkadang digunakan untuk menguji kekuatan dai.
Dengan kata lain, dunia dakwah penuh dengan perubahan di dalam dan di luar. Tantangan dakwah yang menimbulkan kesulitan dalam berdakwah dapat meningkatkan semangat dakwah jika diatasi dengan baik. Jadi, tantangan dakwah mendorong para dai untuk bersaing dan berusaha menang.
Sebenarnya, hambatan dan kesulitan yang muncul dalam upaya dakwah itu sendiri adalah hasil dari upaya dakwah itu sendiri. Untuk mengatasi masalah ini, dai san mitra dakwah harus mengatasi keterbatasan dakwah dan mencari solusi untuk masalah tersebut, termasuk pendekatan, strategi, metode, dan teknik berdakwah.