Mohon tunggu...
Nofita Nurul Hidayah
Nofita Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengajar

-

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Berdamai dengan Diri Sendiri Melalui Buku "Insecurity is My Middle Name"

29 Desember 2022   09:45 Diperbarui: 29 Desember 2022   09:48 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan istilah insecure, bukan? Yups, insecure atau minder merupakan perasaan tidak aman yang disebabkan oleh kurangnya kepercayaan diri. Biasanya, perasaan ini muncul ketika seseorang memiliki sesuatu yang lebih dari pada kita, baik dalam hal fisik, materi, pencapaian, ataupun relasi.

Perasaan tidak aman atau insecure ini juga dapat terjadi akibat pengalaman buruk, cara pandang yang salah, memiliki sifat perfeksionis, atau memiliki kepribadian melankolis. 

Semua orang pasti pernah merasakan perasaan insecure, hanya saja porsinya yang berbeda-beda. Perasaan insecure merupakan hal yang normal dan wajar terjadi pada setiap orang. Namun, jika perasaan insecure datang terus menerus akan mengakibatkan gangguan lainnya, baik pada fisik maupun mental. Bukan hanya itu, membiarkan perasaan insecure secara berlarut-larut juga dapat mengganggu hubungan kita dengan orang-orang sekitar. Tentunya hal ini akan berdampak pada aktivitas kita sehari-hari. 

Nah, melalui buku berjudul Insecurity Is My Middle Name karya Alvi Syahrin ini kita dapat belajar menerima kekurangan dan berdamai dengan rasa insecure yang selalu menghantui diri kita.

Buku Insecurity Is my Middle Name merupakan sebuah buku bergenre self-healing atau pengembangan diri. Buku ini ditulis oleh Alvi Syahrin dan merupakan buku seri kedua setelah seri Jika Kita: Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa, dan Jika Kita Tak Pernah Baik-baik Saja.

Buku ini memiliki ketebalan 264 halaman, terdapat 5 bab, dan 45 sub bab. Lima Bab tersebut di antaranya: (I) Fisik yang Kurang Menarik, (II) Masa Depan yang Buram, (III) Jauh Tertinggal dengan Teman-Teman, (IV) I Hate Myself, dan (V) Berdamai dengan Insecurity.

Setiap bab dari buku tersebut diulas dengan bahasa yang sederhana dan merepresentasikan pada kehidupan sehari-hari. Berbagai cerita dan kutipan motivasi juga disuguhkan dalam buku ini. Salah satu kutipan yang menarik yaitu:

"Penjahat dalam kisah kita bukanlah ibu tiri yang kejam, teman yang berkhianat, atau orang-orang yang merendahkan kita,

Tapi....

Our own Insecurity"

Hal menarik lainnya yang terdapat pada buku ini yaitu terdapat beberapa kutipan ayat Al-Qur'an dan hadist yang mampu menjadikan buku ini mempunyai suasana menenangkan.

Alvi Syahrin, sebagai penulis mengajak kita untuk senantiasa mencintai diri sendiri dan berdamai dengan rasa ketidakpercayaan diri. Kita juga diajarkan untuk mampu mengubah rasa insecure menjadi sebuah motivasi untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.

Alvi Syahrin mengajak kita untuk mengupas satu per satu rasa insecure yang dirasakan, mulai dari perasaan tidak percaya diri akan fisik, materi, karir, pendidikan, hingga percintaan. 

Dalam buku ini juga mengulas bahwa rasa insecure tidak selamanya membawa pengaruh buruk. Terkadang, insecurity yang membuat kita bergerak. Insecurity juga mampu menjadi trigger motivasi awal untuk membuat kita menjadi lebih baik.

So, insecure secukupnya, bersyukur sebanyak-banyaknya :) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun