Muka ku terasa hangat, hanya tangan ini tetap dingin dan kaku
Maaf untuk tidak membalas dekapan mu,
Terlalu fokus untuk sekedar mengatur irama nafas kembali normal
Belum lagi pikiran ini yang sebelum nya terisi macam-macam
Beruntungnya usapan tangan di kepala ku ini membantu membersih kan
macam-macam itu
Terima kasih,
Walaupun masih bingung kenapa harus aku menangis dulu untuk sekedar bersandar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!