Mohon tunggu...
Nofi NurAzizah
Nofi NurAzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang mengajar anak SD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Pendidikan di Masa Pandemi

29 Desember 2021   07:34 Diperbarui: 29 Desember 2021   07:55 2585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang serius bagi setiap orang. Kegiatan menjadi terkendala dengan adanya pandemi ini. Berbagai bidang terkena dampak akibat adanya pandemi ini, salah satunya pada bidang pendidikan yang ada di Indonesia. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-I9). 

Sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) dari rumah masing-masing yang cenderung memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran terkadang terdapat hambatan dalam penerapannya. Selama pembelajaran daring, peserta didik memiliki keleluasaan waktu untuk belajar. Peserta didik dapat belajar kapan pun dan di mana pun, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan seperti menggunakan video call atau live chat (Ermayulis, 2020). Oleh karena itu peran guru menjadi sangat penting mengingat para guru harus bekerja lebih ekstra demi mengajarkan mata pelajaran kepada para peserta didiknya. Guru harus memastikan bahwa peserta didik tetap mendapatkan meteri pembelajaran meskipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau dirumah. 

Guru juga dihadapkan dengan berbagai permasalahan dalam menjalankan pembelajaran daring ini mulai dari teknis pembelajaran daring, turunnya motivasi belajar para peserta didik, kuota internet yang banyak digunakan, dan kurangnya kerja sama orang tua para peserta didik. Meskipun banyak permasalahan yang dihadapi, guru harus tetap bersikap profesional dan bertanggung jawab demi keberlangsungan proses kegiatan belajar dan mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu guru harus sebisa mungkin menciptakan inovasi atau memanfaatkan media pembelajaran yang ada sehingga pembelajaran nantinya dapat berjalan dengan baik dan para peserta didik dapat memahami materi dengan baik. 

Media pembelajaran online atau disebut e-learning sebagai media penunjang pendidikan dan bukan sebagai media penggantu pendidikan (Arsyad, 2009). Dimana peran guru yang lebih bersifat "fasilitator" dan peserta didik sebagai "peserta aktif" dalam kegitan belajar-mengajar. Oleh karena itu guru dituntut untuk menghadirkan model pembelajaran yang baik dan peserta didik dituntut untuk berperan aktif dalam proses belajar. E-Learning merupakan Sistem pembelajaran yang Open Source, merupakan Sistem pembelajaran yang menggunakan aplikasi web yang dapat dijalankan di server dan dapat diakses dengan web browser . Pada prinsipnya server dapat diakses tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, sepanjang terdapat koneksi internet antara client dengan server. E-learning banyak digunakan pada perguruan tinggi dalam menunjang kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan secara daring. 

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat elektronik seperti handphone, computer, ataupun laptop yang harus terhubung dengan koneksi jaringan internet. Kemudian guru juga dapat memanfaatkan media online lain untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar seperti Whatssapp (WA), Zoom metting, Google Meet, Google Form, Google Drive, Youtube, Google Classroom, dan masih banyak lagi. Seperti contoh guru dapat menggunakan Google Classroom(GC) dimana guru membuat video pembelajaran dan dikirimkan ke Kelas untuk dipelajari dan dipahami peserta didik. Tugas-tugas diberikan melalui Whatsapp dan siswa dapat memfoto tugas yang diberikan dan mengirimkannya kepada guru. Selain itu untuk mengganti pertemuan tatap muka guru dapat menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet untuk dapat menyampaikan materi secara langsung sehingga para peserta didik dapat bertanya langsung kepada guru terkait materi yang dipelajari. 

Melalui aplikasi yang digunakan guru mengeksplorasi pengetahuan anak,memberikan pengajaran,bahkan memantau aktifitas peserta didik. Tujuan lainnya adalah agar anak antusias dalam mengikuti pembelajaran dan mengurangi kejenuhan dalam belajar peserta didik. Dengan demikian, guru dapat memastikan para peserta didik mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan meskipun di tempat yang berbeda. Selain itu banyak hambatan dalam pembelajaran daring yang dilakukan diantaranya tidak semua para peserta didik mempunyai alat elektronik seperti handphone atau laptop, akses internet yang belum merata, dan terkadang para murid yang merasa lelah atau bosan karena harus seharian berhadapan dengan layar handphone atau laptop. Tidak semua para peserta didik mempunyai alat elektronik seperti handphone sehingga terkadang mereka harus meminjam bahkan bergabung dengan temannya yang lain. Selain tidak mempunyai ada kemungkinan juga peserta didik tidak mengerti mengoperasikan alat elektronik.

Pembelajaran daring juga memberikan hal yang baru dan berkesan tentunya bagi guru maupun peserta didik diantaranya peserta didik dapat diawasi langsung oleh orang tua mereka pada saat pembelajaran berlangsung, munculnya kreativitas tanpa batas, guru menjadi inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran dan meningkatakan pemahaman guru terhadap teknologi yang ada. Keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid-19 ini adalah kemampuan guru dalam berinovasi merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi beban psikis (Harnani, 2020). 

Pembelajaran daring di masa pandemik Covid-19 tentunya memiliki dampak positif dan negatif. Guru, peserta didik, orangtua, dan seluruh pihak yang terlibat harus dapat bertanggung jawab dalam menyikapi adanya pembelajaran daring ini. Ragam permasalahan yang ada saat pembelajaran daring tidak memudarkan semangat dalam mencari ilmu. Kendala yang dihadapi harus di selesaikan dengan cara yang baik. Permasalahan yang ada harus tetap dievaluasi untuk mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran daring yang dilaksanakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun