Mohon tunggu...
Noferdiansyah
Noferdiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Pengepul Mimpi

Suka bercerita dan menjelaskan sesuatu namun tidak dengan cara yang konvensional. Suka menulis cerpen, puisi, novel dan tulisan lainnya dengan Story-narrating styles, so you will finding The End in my things. Aku omnivora dalam hal hobi, jadi gausah tulis hobi ya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Terjawab

25 Februari 2023   20:43 Diperbarui: 25 Februari 2023   20:43 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit dicat hitam kelam

Dinginnya mematikan

Bukan karena mandat sang Tuhan

Tapi ulah manusia yang main gendam

Sunyimu main api

Perkara mudah jadi basi

Aku tak bermaksud begini

Tapi ku tak terampuni

Sepertinya …

Kenapa?

Kamu suka yang seperti ini ya?

Membiarkanku menebak

Di tengah asumsi yang berkecamuk

Maafku seperti tak tercapai padamu

Yang terjadi tadi memang salah

Tapi aku sudah menjelaskan padamu

Dalam rentetan aksara … Sudah

Mungkin kamu ingin menyendiri

Tapi tak begini

Kau tinggalkan aku tak tenang

Ini yang kamu senang?

Berulang kali terjadi dalam peradaban

Tapi berulang terulang

Aku sungguh terkesan

Atas hal yang kamu ulang

Malam ini aku lelah, 5 kali sudah

Tak didengarkan …

Dia nya diam malah

Entah apa yang terjadi di keesokan

-

Setelah 5 kali panggilan

Aku tetap tak menjawab

Jangan hentikan

Pasti akan ku jawab

Tapi beri aku waktu …

Kamu salah

Kamu sadarkan?

Jadi aku tidak salah

Kamu tahu kan?

Siang tak berkabar

Sore bisu

Malam berkabar

Aku malah bisu

Jaksa alam menuntut mu melarikan diri

Tapi itu tak benar

Aku tahu, tapi

Perasaan dan logika tan mendengar

Aku hanya …

Hanya ingin dimengerti?

Sial, bahkan aku tak mengerti

Perasaan yang seharusnya aku paling mengerti

Kemarin kita diam

Aku kamu terdiam

Masalah bermalam

Hingga jadi kelam

Belum sempat ini tuntas

Ada berita yang pantas

Hinggap mekar

Di tengah hal tak kelar

Sudah belasan menit aku menunggu

Panggilan membeku

Tak ada lagi yang menyaut

Menyerahkah kamu?

Oke, aku berikan penawaran

Aku anggap masalah kemarin selesai

Tapi tolong jawab permintaan ku

Telepon aku sekali lagi

Aku janji …

Akan ku jawab

Beri kabar

“Iya, aku mengerti” kan ku jawab

Jadi tolong, beri kabar

Sekali lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun