Saatnya PKB, PKS, PAN & PPP Munculkan Capres/Cawapresnya!

PEROLEHAN suara dalam perhitungan cepat pemilu legislatif menunjukkan prosentase partai politik Islam tidak terlalu mengecewakan. Ini terbukti dengan gebrakan dari PKB yang perolehan cukup signifikan. Melihat peta koalisi yang berkembang saat ini masih terus mengalami dinamika setiap menitnya.

Hasil survei Indonesia Research Center (IRC) PKB 9.5%, PKS 7.11%, PAN 7.07%, PPP 6.81% kalau membaca hasil perhitungan cepat seperti itu, muncul dalam benak saya kenapa tidak partai politik Islam bergabung untuk membentuk koalisi 'poros tengah' seperti yang terjadi pada tahun 1999. Selama ini parpol Islam hanya dipandang sebelah mata bahkan pada hasil-hasil survei menjelang pemilu kerap kali memandang rendah kekuatan parpol Islam.

Padahal, jika melihat perolehan suara sementara jika 4 parpol Islam berkoalisi dan mengusung capres/cawapresnya tentunya bisa meredam kekuatan nasionalis yang selama ini cukup mendominasi. Munculkan lah sosok yang bisa menjadi pemersatu dan pemimpin yang syariah, bisa menegakkan nilai-nilai kebenaran yang datangnya dari ajaran agama dalam kehidupan berbangsa. Dengan begitu kontrol perbuatan tercela seperti penyimpangan-penyimpangan dan korupsi bisa diberangus.

Saya melihat nama-nama capres yang sudah dimuncul yakni track recordnya belum memuaskan.

- Jokowi, capres yang diusung PDIP ini, masih punya peer banyak untuk menyelesaikan persoalan di Ibukota Jakarta, karena baru seumur jagung mengurus Jakarta. Belum terlihat bukti keberhasilan kepemimpinannya. Kemudian, banyak kekhawatiran karena berada di bawah 'pengaruh kekuasaan' Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri sehingga visi misinya pun belum jelas dan bukan berasal dari dirinya sendiri.

- Abu Rizal Bakrie, capres yang diusung Partai Golkar, dikenal punya sejarah buruk karena bermasalah dengan kasus lumpur Lapindo yang penyelesaiannya berlarut-larut.

- Prabowo Subianto, capres yang diusung Partai Gerindra, punya latar belakang suram saat masih menjabat sebagai TNI aktif, meskipun dia cukup 'ditakut' oleh luar negeri.

Saya rasa perlu tokoh baru yang tak terlalu banyak cacat dalam rekam jejaknya, saat 4 parpol Islam memunculkan tokoh calon pemimpin yang arif, bijaksana, taat beragama, dan bisa diterima semua kalangan. Siapakah dia mungkin akan terjawab seiring waktu atau mungkin Anda mempunyai rekomendasi??? Wawlahualam...