Mohon tunggu...
Nofa Auliyaur Rokhmah
Nofa Auliyaur Rokhmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas jember

seorang mahasiswa dengan jiwa ekstrovert yang senang sekali di bidang sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Identifikasi Perkembangan dan Kebijakan Pada Regulasi Sektor Perkebunan Komoditas Kelapa Sawit di Indonesia

11 Desember 2024   17:51 Diperbarui: 11 Desember 2024   17:51 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sawit Indonesia di Persimpangan: Evolusi Regulasi dan Tantangan Keberlanjutan

Quilla Aulia Sheillaily Nelsen Putri (221510601091), Nofa Auliyaur Rokhmah (231510601050), Vanisa Rahmawati Ika Ramandhani (23510601057), Muhammad Hani Muhajirin Anshor (231510601059), Adiniyatul Islamiyah (231510601079), Mohammad Lutfi Abdul Hakim (231510601082)

Mahasiswa S1 Fakultas Pertanian, Universitas Jember

PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang memiliki keunggulan dalam berbagai komoditas perkebunan, termasuk kelapa sawit. Komoditas ini memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian negara melalui kontribusi ekspor, penciptaan lapangan kerja, dan keberlanjutan sektor agribisnis. Sejak pertama kali diperkenalkan pada era kolonial Belanda, kelapa sawit telah berkembang pesat dan menjadi salah satu pilar penting  perdagangan internasional Indonesia. Namun, perkembangan sektor ini menghadapi berbagai tantangan yang melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Isu terkait keberlanjutan, perubahan regulasi, serta persaingan di pasar global menjadi perhatian utama dalam kebijakan pengelolaan kelapa sawit. Dalam hal ini, pemerintah memiliki peran strategis untuk memastikan pengelolaan komoditas ini berjalan secara berkelanjutan, melalui langkah-langkah seperti promosi produk, diplomasi perdagangan, dan penguatan infrastruktur. 

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan sektor kelapa sawit di Indonesia, tantangan yang dihadapi, dan efektivitas kebijakan yang diterapkan dalam mendukung keberlanjutan serta daya saing di pasar global. Dengan analisis yang mendalam, tulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai posisi strategis kelapa sawit Indonesia di tengah berbagai tantangan global.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia

Kelapa sawit mulai dikenal di Indonesia pada masa kolonial Belanda tahun 1848. Ekspor pertama minyak sawit tercatat pada tahun 1919 sebanyak 567 ton ke Eropa, dan meningkat menjadi 850 ton pada 1923. Pada periode ini, Indonesia berhasil menggeser dominasi negara-negara Afrika dalam ekspor minyak sawit, meskipun pertumbuhan sektor ini belum memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi nasional. Pada 1948-1949, sektor kelapa sawit mengalami kemunduran dengan penyusutan lahan hingga 16%, yang berdampak pada penurunan produksi. Setelah perkebunan diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada 1957, manajemen yang melibatkan militer serta kondisi politik yang tidak stabil menyebabkan produksi terus menurun, dan posisi Indonesia sebagai produsen utama digeser oleh Malaysia, yang lebih unggul dalam pengelolaan berbasis penelitian.

Era Orde Baru membawa kebijakan yang berfokus pada perluasan perkebunan sawit untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan. Pada 1980, luas perkebunan mencapai 294.560 hektar, terus berkembang hingga 6 juta hektar pada 2006 dengan produksi mencapai 16 juta ton per tahun. Perluasan ini didukung oleh program kemitraan seperti PIR-BUN dan pengelolaan oleh perusahaan negara (PTPN), serta tingginya harga minyak dunia. Saat ini, perkebunan sawit telah berkembang hingga ke Pulau Jawa. Dalam perdagangan global, Indonesia kini menjadi salah satu produsen utama kelapa sawit dengan kemampuan ekspor yang besar, meski tetap melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan domestik. Pada semester pertama 2021, nilai ekspor minyak sawit mencapai USD 12,32 miliar, meningkat 53,2% dibandingkan periode sebelumnya. Sebelum pandemi, nilai ekspor pada 2020 juga meningkat 18,43% dari USD 15,57 miliar di 2019 menjadi USD 18,44 miliar di 2020, menunjukkan pentingnya minyak sawit bagi perekonomian Indonesia.

Peran Pemerintah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun