Islam sering kali disalahpahami dan dipandang negatif oleh sebagian orang, yang disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Salah satu penyebab utamanya adalah tindakan segelintir umat yang tidak mencerminkan ajaran Islam yang sebenarnya, seperti korupsi dan intoleransi. Hal ini menutupi nilai-nilai damai dan adil yang merupakan inti dari agama ini.
Al-Qur'an menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang moderat dan harmonis. Dalam Surah Al-Baqarah (2:143), Allah berfirman, "Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia." Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan moderasi dan keseimbangan.
Pengaruh ideologi ekstrem juga berkontribusi besar terhadap kesalahpahaman ini. Peristiwa seperti 9/11 telah mengaitkan Islam dengan terorisme, memperkuat stereotip negatif di media massa. Padahal, Islam menjunjung tinggi kedamaian, namun sering kali direduksi menjadi citra negatif akibat tindakan segelintir ekstremis.
Hadits Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya interaksi harmonis antar umat beragama: "Agama adalah interaksi." Sayangnya, kurangnya penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi faktor. Beberapa individu yang mengaku beragama Islam menunjukkan sikap intoleransi dan kekerasan, bertentangan dengan ajaran dasar Islam tentang toleransi dan kedamaian. Surah An-Nisa (4:114) menegaskan, "Tidak ada kebaikan dari orang-orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat baik, atau mengadakan perdamaian di antara manusia." Ini menekankan pentingnya perdamaian dalam interaksi sosial.
Tokoh besar dunia, seperti Mahatma Gandhi dan Nelson Mandela, mengakui bahwa Islam memiliki ajaran kuat tentang perdamaian dan persaudaraan. Namun, ajaran ini sering terselubung oleh tindakan minoritas yang tidak mencerminkan esensi agama. Cendekiawan agama seperti Karen Armstrong juga menyebutkan bahwa banyak kesalahpahaman tentang Islam disebabkan oleh ketidaktahuan dan penyebaran informasi yang keliru.
Untuk mengatasi kesalahpahaman ini, kita perlu meningkatkan pendidikan tentang ajaran Islam dan melaksanakan kampanye informasi positif yang memperkenalkan Islam sebagai agama yang menganjurkan perdamaian. Dialog antaragama juga penting untuk meredakan ketegangan dan membuka jalan bagi saling pengertian, sehingga umat manusia dapat melihat Islam sebagaimana mestinya---sebagai agama yang mengajarkan toleransi, keadilan, dan kedamaian.
Dengan upaya bersama ini, kesalahpahaman terhadap Islam dapat berkurang, dan agama ini dapat dipahami sesuai dengan esensinya: sebagai jalan menuju perdamaian dan harmoni di dunia. Intinya, Islam adalah agama yang indah dan mengajarkan kedamaian. Sayangnya, tindakan beberapa orang sering merusak citranya. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu belajar lebih banyak tentang Islam, menyebarkan informasi yang benar, dan membangun hubungan baik dengan pemeluk agama lain. Dengan begitu, kita bisa hidup berdampingan dengan damai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI