Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bajak Laut

10 Juli 2019   10:25 Diperbarui: 10 Juli 2019   10:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
navalarchitecture.tumblr.com/pinterest

Liar buas diantara deburan ombak, menerjang terjang membelah batu karang, menentang ganasnya alam tak pantang menyerah. 

lego jangkar, sorak sorai, wajah-wajah sangar bringas menatap tajam, penuh gairah menanti mangsa melintas di samudra tengah. 

tiada belas kasihan, menguras habis tuntas barang-barang saudagar dari negeri sebrang  anta branta, itu layaknya sebuah anugerah. 

sekawanan perompak laut, tak mengenal rasa nelangsa dari siapa saja, baginya membajak sudah menjadi pilihan hidup istimewah. 

perduli setan apa kata orang, yang panting hasrat hati terpenuhi jadi kepuasan tersendiri, walau nyawa jadi taruhannya, tak perlu gelisah. 

cukup adil dan menawan, bajak laut jadi momok menakutkan, bagi anak buah kapal dan nelayan, disetiap desiran ombak yang bergulung resah. 

Sngosari, 10 Juli 2019

@J.Barathan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun