Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi Pagi, Mari Saling Memaafkan

5 Juni 2019   12:05 Diperbarui: 5 Juni 2019   16:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gema takbir memecah keheningan pagi, bergegas umat memenuhi panggilanNya, sujud syukur di hamparan sahjadah panjang, ikhlas demi ridhoNya. 

Perjalanan ramadan berakhir di ujung kemenangan,  shalat ied menghapus noda dan dosa, kembali lagi bagi seorang bayi tak berdosa. 

Pagi ini secangkir kopi melebur dalam gema takbir, aromanya menyatu dalam nuansa lebaran, secangkir kopi pagi mari saling memaafkan bersama. 

Di hari yang fitri ini, seakan tak terhenti tangis dan tawa kebahagiaan menghiasi relung jiwa, terhapus keluh kesah selama berpuasa menahan lapar dan dahaga. 

Selamat hari lebaran, kita lupakan kesalahan di masa lalu maaf memaafkan semoga Allah memberikan kebahagiaan dan kemakmuran melimpah ke depannya.

Walau tangan tak sempat berjabat, namun bibir masih bisa mengucap :

"Taqobbalallahu minna waminkum, Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H." 

Singosari, 5 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun