oleh : Junus Barathan
Lha wong gara-gara hal sepele
Koq jadinya mereka berdua ramai sendiri
Keduanya ingin menjadi Linmas
Pada Pilpres yang akan datang
Padahal waktunya kan masih cukup
Cak Pranyit sehari-hari sebagai tukang parkir
Sedangkan Cak Hanafi sebagai pekerja bangunan
Justru orang-orang seperti ini, royal pada Negara
Sampai-sampai diewangi tarung (bertengkar)
Gara-gara kepingin tampil jadi Linmas
Suatu ketika disore hari
Kebetulan Cak Prayit lagi markir kendaraan
Cak Hanafi baru pulang dari pekerjaan
Tanpa sengaja terjadi dialog empat mata
Cak Prayit  : "Cak Fi, aku krungu opo bener riko daftar Linmas"
Cak Hanafi : "Iyo cak bener, aku didaftarno pak RT, opo o seh"
Cak Prayit  : "Riko iku ojok ngono, aku iki wis biyen dadi Linmas, lha opo koq ngapek jatahku"
Cak Hanafi  : "Sik sik ojo emosi disek, mari ngene ayo nang omahe pak RT"
Singkat cerita sampailah keduanya di rumah pak RT
Mereka menceritakan apa yang baru saja mereka alami berdua
Mendengar cerita tersebut, pak RT tersenyum sambil mengeluarkan asap rokok dari mulutnya dan berkata :
"Begini kalian berdua sudah terdaftar sebagai Linmas, satu di pintu masuk, yang lainnya di pintu keluar,
memang saya belum bertemu dengan cak Prayit, makanya terjadi salah paham, saya selaku RT minta maaf,
saiki kalaian berdua ayo salaman dan silahkan beristirahat karena sudah larut malam"Â
Begitulah kata-kata pak RT, mengakhiri pembicaraan sambil meneguk sisa kopi yang tinggal sedikit
Dan kedua linmas tersebut berpamitan pulang, sambil bergandeng tangan
Singosari 16 Maret 2019 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H