Banyak yang beranggapan bahwa candi Singosari merupakan makam raja Kertanegara. Yaitu raja terakhir kerajaan Singosari.
Mungkin candi Singosari dapat dihubungkan dengan raja Kertanegara. Tapi sebagai makam atau tempat menyimpan abu jenazah raja Kertanegara, sangat diragukan dan tidak dapat dibuktikan.
Dahulu, apabila raja meninggal dunia, menurut kebiasaan dalam agama Hindu jenasahnya akan dibakar. Dan abunya dilarung kesungai, ke laut lepas, atau ditebarkan ke penjuru mata angin.
Setelah itu dibuatkan tempat pendarmaannya, yaitu bangunan peringatan sebagai tempat pemujaan arwahnya. Pada umumnya masyarakat menyebutnya sebagai "Candi"
Didalam candi tersebut, tepatnya di bawah arca pemujaan di ruang utama, dibuat semacam sumuran. Di dalam sumuran itu diletakkan "Garbhapatra", yaitu sebuah bejana persegi empat terbuat dari batu.
Bejana itu, dikotak-kotak berlubang 9 sampai 25 buah kotak. Didalam kotak berlubang tersebut diletakkan "Peripih", yaitu bermacam benda dari logam, batu, biji-bijian dan tanah.
Pada candi Singosari tidak ditemukan kotak batu tempat menyimpan Peripih. Selain itu, candi Singosari tidak mempunyai sumuran tempat menyimpan Garbhapatra.
Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas, fungsi candi Singosari lebih sesuai sebagai tempat "Pemujaan".Â
Singosari, 14 Maret 2019
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI