oleh : Junus BarathanÂ
Denting jam dinding berbunyi 12 kali. Pertanda malam tiba di ujung waktu.
Sepi sekeliling. Hanya dengkuran nafas menempel di dinding-dinding kamar.
Aku belum bisa terlelap. Pikiran jauh melayang. Menembus batas cakrawala.
Ada yang mengusik keteguhan hati. Mengajak untuk berpaling pada yang lain.
Maaf kawan, aku bukan seorang "penghianat". Aku lahir dan dibesarkan disini.
Itu tak kan pernah terjadi. Sekalipun langit ini runtuh, bumi ini bergoncang.
Aku akan tetap pada prinsip.Â
Sementara jam dinding telah menunjukan pukul 01.15. Terasa mata ini mulai mengantuk.
Namun, belum juga bisa terpejamkan. Masih terngiyang, ketika awal tragedi ini terjadi.
Kesetiaanku dipertaruhkan. Hantaman demi hantaman menghempas di relung jiwa.
Tusukan dari belakang terus menghujam, menetes darah kekecewaan. Tapi, aku perduli.Â
Jam menunjukan pukul 01.45. Tak terasa mata ini terpejam. Dalam mimpi, aku tancapkan tekad.
Aku adalah "LMR...LMR...LMR, YG3BUP"
Singosari, 28 Pebruari 2019 Â Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H