oleh : J.Barathan
Silahkan, kau cabut belatimu. Tancapkan saja di dadaku. Aku tak kan menghindar.
Sekalipun, seribu tusukan akan menghujamku.
Aku tak kan bergeming sedikitpun. Lakukanlah...?!!!
Pertarungan hidup mati ini, akan jadi penentu. Siapa,? diantara kita yang lebih unggul.
Dialah yang akan menjadi pemimpin negeri atas angin ini.
Hai...!!!, Mengapa, kau hanya tersenyum. Cabutlah belatimu atau gunakan saja "pusakamu".Â
Pilih sesuka hatimu. Sekali lagi kukatakan, aku tak kan mundur.Â
Rakyat jelatah negeri atas angin. Berduyun dari seluruh pelosok ikut membantu.
Membangun arena pertarungan, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Serta menganti sipasi kecurangan yang bakal terjadi.Â
Memanas, 2 kandidat telah bersiap dengan jurus "pamungkas". Akan terjadi benturan keras.
Sekali saja salah melangkah. Patal akibatnya.
Rakyat negeri atas angin bersemangat. Saling mengelu-elukan jagoannya masing-masing.
Tak sabar menunggu pergulatan dimulai. Bendera, umbul-umbul, spanduk dan baliho berwarna warni.
Terpasang meriah diseluruh negeri atas angin. Menyambut pesta pertanguran 2 pendekar papan atas
Rakyat menunggu. Waktu pertarungan telah ditentukan.
Harap-harap cemas. Siapakah dia?. "Pemimpin negeri ini selanjutnya".
Singosari, 27 Pebruari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H