Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rembulan Mencair

23 Februari 2019   11:09 Diperbarui: 23 Februari 2019   11:34 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

oleh : J. Barathan

Rembulan mencair di serambi malam
Burung-burung di rimba terbang tinggi
Menukik tajam membuang sepi

Bintang-bintang muram
Angin gunung basa basi
Menjerit bimbang tak bersuara

Lolong srigala melengking menyayat jiwa
Mengisaratkan malam beku penuh luka
Tangis kami pecah di dada

Badai menghempas bergemuruh
Semua murka semua marah  
Hanya iblis terbahak bersorak

Semuanya diam semuanya menggeleng
Semua menjawab tak mengerti
Yang terbaik segerahlah bersujud

Doa kami bersama-sama
Untukmu...
Untukmu...
Untukmu...

Singosari, 23 Pebruari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun