Sejalan dengan keberadaan pandemi Covid 19 yang melanda negeri ini _bahkan seluruh negeri, melahirkan banyak perubahan yang terjadi di berbagai bidang. Termasuk diantaranya adalah bidang pendidikan.Â
Tidak bisa tidak, kondisi pandemi pada akhirnya memaksa bidang pendidikan untuk bisa memaksimalkan teknologi agar proses belajar mengajar tidak jalan di tempat. Bahkan bisa terus bergerak meskipun dalam situasi yang tidak biasa.
Adanya Pandemi Covid 19  akhirnya mendorong siswa untuk belajar secara e-learning (online/daring).  Dengan adanya e-learning ini memang memberi kelebihan tersendiri, karena dengan e-learning kegiatan belajar tidak terikat oleh tempat dan waktu. Namun begitu, e-learning bukannya tanpa kekurangan. Kegiatan belajar  daring/online membuat siswa tidak bisa bertatap muka langsung dengan Guru, sehingga kurang adanya feedback yang langsung didapatkan oleh siswa, yang selanjutnya memungkinkan terjadinya kesalahpahaman siswa dalam memahami pelajaran.
 Melihat fenomena ini, maka belakangan  munculah konsep Blended Learning, dimana kegiatan belajar e-learning dipadukan dengan kegiatan offline (luring). Sehingga diharapkan, selain siswa mendapatkan pemnbelajaran secara e-learning dengan berbagai kelebihannya, tapi juga bisa terpenuhi kebutuhan tatap muka dengan guru dalam sesi luring berikutnya sebagai kombinasi yang saling melengkapi.
Ada beberapa kelebihan lain yang disinyalir bisa didapatkan dari Blended Learning ini, diantaranya:
1. Efesiensi waktu. Siswa tidak perlu berangkat sekolah setiap hari, karena kegiatan belajar banyak dilakukan di rumah secara e-learning. Selain itu, siswa juga dapat memilih waktu belajar sesuai dengan waktu yang diinginkan. Begitupula dengan tempat belajar mana yang dianggapnya nyaman. Baik itu diruang belajar pribadi, di kamar, hingga di di kafe. Pertemuan hanya dilakukan di salah satu hari dalam 1 minggu untuk pemberian feedback dari materi yang sudah dipelajari.
2. Hemat biaya. Karena aktifitas belajar banyak menggunakan fasilitas internet, maka akan memangkas banyak biaya yang biasa dikeluarkan, mulai dari biaya gedung, hingga ke biaya buku, karena e-book  dan fasilitas ajar lainnya akan dengan mudah diunduh dan disimpan dalam file-file komputer melalui fasilitas internet.
3. Interaktif & Menyenangkan. Aplikasi-aplikasi yang bertebaran di internet sangat memungkinkan tersedianya media-media interaktif yang menyenangkan dan menarik untuk dijadikan sebagai media belajar, seperti game, video dan film terkait materi ajar, hingga aplikasi chatting.
Dari beberapa kelebihan tersebut, Blended Learning  mungkin akan menjadi tren gaya belajar masa kini. Tapi apakah Blended Learning sepenuhnya dapat mengalahkan sekolah konvensional? Semua kembali ke subyektifitas masing-masing.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H