Lalat buah (Bactrocera spp) merupakan masalah utama dalam budidaya tanaman cabai besar (Capsicum annuum L.). Serangan lalat buah bisa memupuskan harapan petani saat panen.Â
Serangan lalat buah masif pada musim hujan dibandingkan musim kemarau. Oleh karena itu pengendalian hama lalat buah pada musim penghujan lebih sering dan intensif dilakukan oleh petani cabai besar supaya tidak gagal panen.
Oh yaa, lalat buah menyerang buah cabai dengan menusukan ovipositor ke cabai dan meletakan telurnya. Â Menurut Hasyim (2014), kerusakan yang diakibatkan lalat buah bisa mencapai 20-60% tergantung jenis sayurannya.
Dalam perkembangannya belum banyak petani yang mengamati apa yang terjadi pada buah cabai besar pasca terserang lalat buah. Setelah telur menetas, larva kemudian memakan bagian dalam cabai.
Berikut gejala kerusakan cabai besar yang diakibatkan oleh lalat buah.
1. Kerusakan 25%
Terdapat spot-spot bekas pergerakan larva yang menyerang  cabai besar dan kecil. Bagian jaringan yang rusak sekitar 20%. Jaringan yang rusak belum nampak dan belum terasa lembek. Daging biji/ bonggol biji masih bagus, biji cabai masih berwarna kuning sehat. Larva yang terlihat kasat mata tidak banyak.
2. Kerusakan 50%
Terdapat jaringan cabai yang rusak. Pada cabai muda warna hijau akan terlihat lebih kusam atau hijau tua mengarah kehitaman. Jaringan bonggol / daging biji cabai mulai rusak yang ditandai warna coklat kusam. Â
3. Kerusakan 75%
Kondisi cabai 70% rusak, berair dan lembek karena sebagian besar jaringannya sudah rusak dan tidak bisa lagi menopang vigor cabai . Warna  tidak menarik. Cabai yang terserang akan mudah jatuh karena daging cabai yang rusak atau lembek sudah tidak dapat lagi memegang pangkal tangkai cabai dengan kuat. Jika dicium akan terasa bau busuk menyengat. Bonggol biji sudah 70% rusak berat. Pergerakan larva sudah mencapai 2/3 bagian
4. Kerusakan 100%
Jaringan dalam  cabai keseluruhannya sudah rusak dan lembek berair. Bonggol biji warna hitam dan jaringan bonggol biji 90% rusak. Secara visual, bonggol biji terlepas dari jaringan sekitarnya  . Warna biji coklat kusam sampai kehitaman. Cabai dengan kerusakan 100% akan tercium bau busuk yang menyengat sekali.  Serangan larva sangat  sporadis mulai dari pangkal  sampai ujung  bagian dalam cabai. Larva yang menyerang umumnya sudah masuk instar dewasa. Larva yang sudah dewasa kemudian akan keluar dan jatuh ke tanah untuk menjadi pupa.
Jumlah larva
Pada kerusakan 75%  dan 100% memiliki jumlah larva lalat buah paling banyak yakni 14-17 larva per buah cabai. Pada  fase cabai dewasa dan matang , akan makin banyak induk lalat buah  yang bertelur di  cabai besar apalagi jika tanaman terlalu ternaungi.
Pada fase  ini pula larva sudah terlihat secara kasat mata artinya larva pada cabai dengan gejala kerusakan 75 dan 100% memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan kerusakan 25%. Melunaknya dan membusuknya jaringan cabai bagian dalam memudahkan larva untuk memakan yang mengakibatkan ukuran larva bertambah.
Prosentase gejala kerusakan jika dihubungkan jumlah larva sangat berkorelasi dengan penampakan  cabai yang rusak. Dimana  dengan kerusakan paling tinggi akan didapati jumlah larva yang lebih banyak dibandingkan gejala kerusakan  yang lebih kecil. Â
Berkurangnya bobot cabai besar dipengaruhi oleh serangan larva dalam buah cabai besar. Bobot cabai besar akan menurun seiring semua bagian jaringan dan lapisan bagian dalam cabai sudah termakan oleh larva.
Referensi : Sumber Buletin teknis Pertanian.2021. Balitbangtan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H