3. Kerusakan 75%
Kondisi cabai 70% rusak, berair dan lembek karena sebagian besar jaringannya sudah rusak dan tidak bisa lagi menopang vigor cabai . Warna  tidak menarik. Cabai yang terserang akan mudah jatuh karena daging cabai yang rusak atau lembek sudah tidak dapat lagi memegang pangkal tangkai cabai dengan kuat. Jika dicium akan terasa bau busuk menyengat. Bonggol biji sudah 70% rusak berat. Pergerakan larva sudah mencapai 2/3 bagian
4. Kerusakan 100%
Jaringan dalam  cabai keseluruhannya sudah rusak dan lembek berair. Bonggol biji warna hitam dan jaringan bonggol biji 90% rusak. Secara visual, bonggol biji terlepas dari jaringan sekitarnya  . Warna biji coklat kusam sampai kehitaman. Cabai dengan kerusakan 100% akan tercium bau busuk yang menyengat sekali.  Serangan larva sangat  sporadis mulai dari pangkal  sampai ujung  bagian dalam cabai. Larva yang menyerang umumnya sudah masuk instar dewasa. Larva yang sudah dewasa kemudian akan keluar dan jatuh ke tanah untuk menjadi pupa.
Jumlah larva
Pada kerusakan 75%  dan 100% memiliki jumlah larva lalat buah paling banyak yakni 14-17 larva per buah cabai. Pada  fase cabai dewasa dan matang , akan makin banyak induk lalat buah  yang bertelur di  cabai besar apalagi jika tanaman terlalu ternaungi.
Pada fase  ini pula larva sudah terlihat secara kasat mata artinya larva pada cabai dengan gejala kerusakan 75 dan 100% memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan kerusakan 25%. Melunaknya dan membusuknya jaringan cabai bagian dalam memudahkan larva untuk memakan yang mengakibatkan ukuran larva bertambah.
Prosentase gejala kerusakan jika dihubungkan jumlah larva sangat berkorelasi dengan penampakan  cabai yang rusak. Dimana  dengan kerusakan paling tinggi akan didapati jumlah larva yang lebih banyak dibandingkan gejala kerusakan  yang lebih kecil. Â