Mohon tunggu...
Noeriwan
Noeriwan Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Penulis artikel yang menyukai konten edukatif dan informatif bidang pertanian dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gulma, Kenapa Selalu Tumbuh dan Apa Pengaruhnya ke Tanaman

22 November 2024   10:56 Diperbarui: 22 November 2024   11:07 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tanaman cabai dan gulma (Sumber gambar: Noeriwan)

Pernahkah melihat tanaman banyak ditumbuhi gulma? Pastinya kesal juga kalau itu tanaman kita. Alih-alih tanaman jadi besar, yang tumbuh lebat malah gulmanya. Inginnnya sih, menanam tapi gak perlu ada gulma. Ciee...

Yuuk kita gali informasi apa itu gulma dan mengapa gulma selalu tumbuh di sekitar tanaman serta apa pengaruhnya ke tanaman

Kegiatan di rumah paling menarik salah satunya bercocok tanam. Kita bisa menanam sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Setiap kali menanam, tak luput dari masalah gulma. Keberadaan gulma akan mengurangi keindahan tanaman dan pemeliharaan lebih lama.

Apa itu  gulma?

Penelitian tentang gulma sudah dilakukan sejak lama. Banyak sekali penjelasan tentang gulma yang berbeda-beda tapi arti dan pengaruhnya sama. Sama-sama negatif.

Dalam bahasa sehari-hari gulma disebut juga dengan nama rumput dan suket (dalam bahasa jawa). Gulma adalah tumbuhan yang keberadaannya tidak diinginkan dan sering mengganggu tanaman pokok.

Bailey (1941) menyatakan gulma tumbuhan yang tak diperlukan karenanya harus diberantas dan dimusnahkan. Adapula yang menyebut gulma adalah tumbuhan yang salah tempat dan mudah "hidup berdampingan" dengan tanaman kita. Menggelikan memang, tapi faktanya seperti itu. Gulma akan selalu ada.

Keberadaan gulma tidak akan jadi masalah jika tumbuh di lokasi yang memang tidak potensi digunakan kegiatan tanam. Tetapi menjadi masalah jika tumbuh di lahan dengan tanaman untuk produksi.

Ada tiga jenis gulma yang dikenal yaitu rumput-rumputan, teki-tekian dan gulma berdaun lebar. Masing-masing jenis memiliki morfologi berbeda. Tetapi pengaruh ketiganya terhadap tanaman sama-sama negatifnya.

Berikut beberapa sifat gulma:

1. Beradaptasi secara cepat. Pada kondisi apapun gulma akan mudah adaptasi dan  menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang ditempatinya.  

2. Gulma memiliki luas jangkauan tinggi. Ini berkaitan dengan sebaran bijinya. Akbundu, Radosevich dan holt dalam buku gulma dan pengedaliannya yang ditulis Uum Umiyati dan Dedi Widayat  (2017) menyebutkan gulma jenis Ageratum conizoydes menghasilkan biji 40.000 butir , bahkan gulma Amaranthus spinosus bisa menghasilkan biji 235.000 butir.

3. Sifat dormansi biji pendek. Setelah terlepas biji gulma akan cepat berkecambah. Ini efek dari  situasi lingkungannya yang ekstrim seperti suhu, air, kelembaban dan cuaca panas.

4. Perakaran atau cabang yang terputus mudah bertunas. Untuk penyiangan gulma sekedarnya, akan menghentikan sementara waktu tumbuhnya gulma. Setelah itu tunas akan tumbuh lagi

5. Mempunyai daya saing tinggi. Terutama dalam penyerapan unsur hara. Ini menyebabkan tanaman utama kurus.

6. Mengeluarkan  senyawa allelopati. Allelopati adalah zat alelokimia yang dikeluarkan oleh gulma yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain.

Lalu, apa pengaruh tumbuhnya gulma di sekitar tanaman kita?

1. Terjadi persaingan unsur hara atau makanan.  Berharap pupuk diserap oleh tanaman ternyata pupuk di serap oleh gulma. Akhirnya tanaman tumbuh melambat. Laporan  C. Zaragoza (2002) menjelaskan persaingan gulma kuat untuk mendapatkan air, nutrisi, cahaya dan mendapatkan ruang.

2. Gulma menjadi inang hama dan penyakit. Hama kepik, belalang ke gulma dulu sebelum ke tanaman utama. Penyakit tanaman yang disebabkan  jamur   "mampir"  lebih dulu ke gulma. Jamur kemudian melepas spora yang terbawa angin ke tanaman utama.

3. Pemeliharaan tanaman lebih susah dan lama. Lebatnya gulma akan menyusahkan dalam penyiangan rumput. Dibutuhkan waktu tambahan penyiangan jika ingin tanaman terbebas dari gulma.

4. Hasil panen rendah. Untuk tanaman produksi gulma dapat menurunkan hasil. C. Saragoza dalam laporan Food and Agriculture Organization tahun 2002 menjelaskan penyiangan gulma berkala masih dapat menurunkan hasil cabai 10%.  Penelitian Monadir 2010 dalam Suryaningsih, dkk (2011) menjelaskan kerugian hasil tomat 50% karena gulma.

Penjelasan diatas semoga bisa menggambarkan dan menjelaskan apa itu gulma dan bagaimana jika gulma dibiarkan tumbuh lebat tanpa ada pemeliharaan sama sekali.

Referensi :  2002. Weed Management in Vegetables. C.Zaragoza. www.FAO.org dan berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun