Mohon tunggu...
Noeriwan
Noeriwan Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Penulis artikel yang menyukai konten edukatif dan informatif bidang pertanian dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apa Itu Petani Milenial Kementan? Ini Link dan Cara Daftarnya

18 November 2024   21:44 Diperbarui: 19 November 2024   20:01 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Transplanter rice (sumber gambar: Noeriwan)

Petani milenial? Apaan tuhh..!!

Di berbagai platform media sosial Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman  mengutarakan keinginannya untuk menarik kaum milenial yang berminat mengelola lahan pertanian dengan jaminan penghasilan Rp.10 juta per bulan. Ditegaskan pula jaminan penghasilan itu bukan gaji dari pemerintah. Tetapi merupakan hasil dari usaha petani milenial mengelola lahannya.

Dalam usaha swasembada dan menjaga ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian sejak tahun 2019 mencanangkan Gerakan Pembangunan Sumberdaya Manusia Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045 yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) no. 04 tahun 2019.

Didalam peraturan tersebut , Kementerian Pertanian mendorong generasi-generasi muda terbaik bangsa yang punya minat bidang usaha pertanian, memiliki perhatian pada usaha swasembada dan ketahanan pangan nasional untuk menjadi petani milenial.

Program Kementerian Pertanian ini sejalan dengan Program pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menargetkan Indonesia Swasembada Beras dalam 3-4 tahun kedepan.

Dalam pikiran penulis, ketika berbicara petani milenial maka tidak terlepas dari kaum milenial. Yang mana kaum milenial adalah generasi muda yang melek informasi, mempunyai respon cepat terhadap inovasi, kreatif dan modren dan yang tidak kalah pentingnya memiliki ketrampilan. Terkait dengan petani milenial maka generasi muda milenial wajib menjaga produksi pangan nasional. Untuk itu, perlu sekali petani milenial terlibat langsung dalam gerakan tersebut. Laporan Badan Pusat Statistik tahun 2023 menyebutkan jumlah petani milenial 6.183.009 orang atau sekitar 21,93 persen jumlah petani di Indonesia.

Terjadinya urban generasi milenial ke perkotaan mengakibatkan sumberdaya manusia di lahan pertanian terbatas dan langka. Adanya kegagalan panen yang disebabkan faktor alam seperti El nino dan La nina, teknis budidaya yang masih menelan biaya produksi tinggi menyebabkan generasi milenial enggan berkecimpung di pertanian. Untuk itu dengan adanya program petani milenial ini akan banyak kaum milenial yang turun dalam usaha mengelola usaha taninya.

Usaha yang dilakukan Kementerian Pertanian salah satunya dengan pemanfaatan alat mekanisasi pertanian. Diharapkan dengan masuknya mekanisasi mendorong milenial berminat kembali ke usaha pertanian. Modrenisasi pertanian melalui mekanisasi akan menekan biaya produksi utamanya tenaga kerja menjadi lebih ringan. Mekanisasi pertanian bisa dilakukan mulai dari pengolahan lahan sampai dengan panen, baik on farm maupun off farm.

Keluaran utamanya adalah swasembada pangan yang otomatis berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam Gerakan Pembangunan Sumberdaya Manusia Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045 antara lain kegiatan magang, pelatihan-pelatihan, tugas belajar, pemberdayaan, bimbingan teknis, penyebaran inovasi teknologi dan beberapa kegiatan pemberdayaan lainnya.

Lalu bagaimana syarat dan cara mendaftar sebagai petani milenial?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun